HomeInternasionalYamanKejahatan di Gaza Ungkap Sifat Haus Darah Amerika dan Israel

Kejahatan di Gaza Ungkap Sifat Haus Darah Amerika dan Israel

Sana’a, Purna Warta Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, dalam pidatonya mengacu pada tragedi pembunuhan warga Palestina di Gaza, mencatat bahwa kejahatan ini mengungkapkan sifat haus darah Amerika dan rezim Zionis Israel.

Sayyid Abdul Malik Badr Al-Din Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, pada Rabu malam mengatakan: “Tragedi Gaza cukup mengungkap kebenaran tentang Amerika dan Israel, yang telah menghisap darah orang-orang tak berdosa sejak lahir secara ilegal.”

Baca Juta : Iran: Serangan Israel di Suriah Bersifat Provokatif

Dia menambahkan: “Tragedi Gaza sangat besar dan belum pernah terjadi sebelumnya di dunia, sehingga tidak pernah terjadi pada negara yang diinvasi dan dalam perang apapun.”

Sayyid Al-Houthi mencatat, apa yang terjadi di Gaza bukanlah sebuah cerita, namun dalam arti sebenarnya adalah penderitaan dan kesakitan.

Pemimpin Ansarullah Yaman menambahkan: “Meskipun ada peringatan dari PBB dan lembaga-lembaga internasional, Amerika bersikeras mengabaikan penggunaan kelaparan rakyat Palestina sebagai senjata.”

Dia berkata: “Situasi kesehatan yang buruk di Gaza adalah akibat dari serangan hebat rezim Zionis Israel dan hancurnya fasilitas kesehatan dan medis. Minggu ini, musuh melancarkan serangan baru ke Kompleks Medis Shafa di Jalur Gaza.”

Sayyid Abdul Malik al-Houthi menyatakan, negara-negara Arab yang berkompromi dengan rezim Zionis Israel memperkenalkan pelaku kejahatan di Gaza sebagai merpati perdamaian. Musuh berusaha mengganggu situasi keamanan di Gaza, menyebarkan kekacauan dan kembali ke Gaza serta mengendalikannya.”

Dia berkata: “Para pejuang di Gaza melanjutkan perang dengan berani dan konfrontasi mereka dengan musuh Israel, menyerang para personil militer dan peralatan militer rezim ini. Ketabahan para pejuang Gaza merupakan tanda keimanan kepada Allah swt dan teladan bagi generasi mendatang.”

Baca Juta : Kejahatan di Gaza Ungkap Sifat Haus Darah Amerika dan Israel

Sayyid Al-Houthi mencatat bahwa Israel berusaha menciptakan kondisi untuk mengendalikan situasi di Jalur Gaza.

Dia menjelaskan bahwa musuh berusaha mengkompensasi kerugian dan korban tentaranya melalui penetapan undang-undang wajib militer yang baru.
Namun kini mereka menghadapi penolakan keras dari kelompok yang paling menaruh dendam terhadap Palestina.

Sayyid Al-Houthi berkata: “Musuh tidak dapat menguasai Gaza dan menyingkirkan perlawanan para pejuang Gaza serta mengembalikan tawanan mereka. Rezim Zionis Israel tidak dapat melukiskan gambaran kemenangan bagi dirinya sendiri.”

Dia lebih lanjut menambahkan: “Di antara hal-hal yang mempengaruhi situasi ekonomi musuh Israel adalah gangguan di pelabuhan Um al-Rasharash, yang oleh musuh disebut Eilat.”

Pemimpin Ansarullah Yaman berkata: “Minggu ini selama operasi, dengan 18 rudal balistik dan rudal jelajah serta sebuah drone, rezim Zionis Israel diserang dari front Yaman.”

Baca Juta : Kemiskinan di Kanada Bisa Memicu Pemberontakan Jika Tak Diatasi

Al-Houthi mencatat bahwa front Lebanon, yang terlibat langsung dalam pertempuran melawan musuh Israel, terus melakukan serangan dan menyasar musuh serta telah menimbulkan banyak kerugian dan kerusakan pada musuh.

Dia berkata: “Tahap pertempuran melawan musuh Zionis ini merupakan tahap yang sangat penting, bersejarah dan menentukan serta memiliki kepentingan dan konsekuensi tersendiri bagi masa depan.”

Pemimpin Ansarullah Yaman menambahkan: “Rudal yang kita kembangkan mengejutkan musuh Israel dan membuka cakrawala baru bagi saudara-saudara kita di sektor kekuatan rudal dalam pengembangan rudal jarak jauh. Rudal ini mampu mencapai dan menyasar pelabuhan Umm al-Rasharash (Eilat) dengan kemampuan manuvernya dan kemampuannya mengalahkan sistem pelacakan Amerika dan Israel.”

Sayyid Al-Houthi lebih lanjut mengatakan: “Jumlah total serangan dan pemboman yang dilakukan Angkatan Laut Amerika-Inggris untuk mendukung musuh Israel terhadap negara kita telah mencapai 407 serangan.”

Pemimpin Ansarullah Yaman menambahkan: “Amerika telah gagal dalam menggunakan kemampuan dan senjata canggihnya, dan Amerika mengakui kegagalannya dalam menghalangi dan mencegah operasi negara kami dalam mendukung Palestina.”

Baca Juta : Presiden Vietnam Mengundurkan Diri Kendati Baru 1 Tahun Menjabat

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi melanjutkan: “Dalam minggu ini, sejalan dengan dukungan Amerika dan Inggris terhadap Israel, terjadi 31 serangan angkatan laut mereka dan pemboman terhadap wilayah Yaman. Sejak awal operasi, 479 rudal dan drone telah diluncurkan.”

Sayyid Al-Houthi menyatakan: “Angkatan bersenjata kami melakukan operasi untuk menargetkan kapal-kapal Israel dan Amerika di Laut Merah dan Laut Arab. Kegagalan Amerika dan Inggris dalam ketidakmampuannya melindungi kapal-kapal milik Israel terlihat jelas.”

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here