Al-Hudaidah, Purna Warta – Seorang juru bicara Perusahaan Gas Yaman mengatakan bahwa kapal “Claudia” yang membawa 8.437 meter kubik gas memasuki pelabuhan Al-Hudaidah setelah 82 hari disita oleh koalisi Saudi-Amerika.
Koalisi agresor Saudi mengelola pembajakan terhadap kapal-kapal yang membawa turunan minyak dan gas milik Yaman. Dan menyita kapal-kapal ini untuk waktu yang lama; Hal ini semakin memperparah penderitaan warga Yaman.
Ali Masar, juru bicara resmi Perusahaan Gas Yaman, mengumumkan kedatangan kapal Yaman yang membawa gas ke pelabuhan Al-Hudaidah pada Senin (4 Oktober) setelah disita selama 82 hari oleh koalisi Saudi.
Dalam sebuah wawancara dengan kantor berita resmi Yaman, SABA, dia menjelaskan:
Kapal “Claudia” yang membawa 8.437 meter kubik gas memasuki pelabuhan Al-Hudaidah setelah ditahan selama 82 hari oleh koalisi Saudi-Amerika.
Masar menambahkan bahwa koalisi agresor terhadap Yaman, terus membajak kapal-kapal yang membawa turunan minyak dan gas dan menyitanya untuk jangka waktu yang lama, yang telah memperburuk penderitaan warga Yaman.
Pekan lalu, direktur eksekutif Perusahaan Minyak Yaman, Ammar al-Azra’i, mengatakan kepada kantor berita Yaman (Saba) bahwa koalisi Saudi telah merebut kapal lain, Voss Power, dan tidak akan mengizinkannya memasuki pelabuhan al-Hudaidah. Padahal, kapal tersebut telah diperiksa dan telah mendapat izin dari PBB.
Dia menambahkan bahwa kapal itu membawa 27.000 ton solar dan bahan bakar minyak, yang juga milik sektor swasta Yaman.
Pejabat Yaman itu mengutuk pencurian yang terus berlanjut terhadap kapal-kapal Yaman yang membawa bahan bakar dan mepermainkan PBB serta mengabaikan penderitaan rakyat Yaman, dengan mengatakan bahwa penyitaan kapal Yaman yang terus berlanjut merupakan pelanggaran yang jelas terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia; Oleh karena itu, PBB dan komunitas internasional bertanggung jawab atas memburuknya situasi rakyat Yaman.
Juru bicara resmi Perusahaan Minyak Yaman, Issam al-Mutawakil, mengatakan pada akhir Juni bahwa koalisi agresor Saudi telah merebut kapal lain.
Dia mengumumkan bahwa kapal itu membawa 23.066 ton solar, dan dengan penyitaan kapal ini, jumlah kapal minyak yang disita oleh koalisi Saudi mencapai tiga kapal.
Perusahaan Minyak Nasional Yaman baru-baru ini mengumumkan bahwa koalisi Saudi terus merebut kapal tanker minyak Yaman.
Perusahaan Minyak Nasional Yaman telah mengkritik PBB dan utusannya karena tidak menjalankan kewajibannya untuk mendorong masuknya bahan bakar ke Yaman dan karena mendukung koalisi agresor Saudi.