Sana’a, Purna Warta – The Eye of Humanity Center mengkonfirmasi bahwa jumlah korban yang jatuh hari ini (Jumat, 3 Februari 2023), akibat ledakan dari bom cluster sisa-sisa agresi AS-Saudi, mencapai dua orang tewas dan 11 orang lainnya luka-luka, termasuk empat anak dan seorang wanita, dan sebagian besar terluka parah.
Dalam sebuah pernyataan, The Eye of Humanity Center mengutuk kejahatan keji ini, yang menurut deskripsi hukum, dianggap sebagai kejahatan perang.
Baca Juga : Turki: Kami Akan Segera Adakan Pertemuan dengan Rusia dan Suriah
Patut dicatat bahwa agresor AS-Saudi menjatuhkan ribuan bom cluster di berbagai provinsi dan wilayah Yaman, yang mengancam nyawa warga negara ini, terutama anak-anak.
Pusat Eksekutif Pekerjaan Ranjau telah mengungkapkan bahwa jumlah korban selama tahun 2022 adalah 244 kematian dan 490 luka-luka, termasuk anak-anak dan wanita, di beberapa provinsi, dan yang terbanyak berada di provinsi Al-Hudaidah.
Korban tewas sisa agresi AS-Saudi selama Oktober mencapai 18 orang tewas dan 28 orang lainnya luka-luka akibat ranjau dan bom cluster, sedangkan sejak awal tahun ini mencapai 219 orang tewas dan 424 orang lainnya luka-luka.
Tragedi ini terjadi karena keheningan internasional tentang kejahatan agresi AS-Saudi dengan mencegah masuknya detektor ranjau, yang merupakan penghalang pekerjaan kemanusiaan, dan dengan sengaja membahayakan sebagian besar warga Yaman.
Banyak daerah di provinsi-provinsi Yaman telah dibombardir oleh koalisi agresor AS-Saudi dengan bom curah, sementara banyak dari bom yang dilarang secara internasional itu masih tersebar di antara pertanian dan jalan, dan korbannya berjumlah puluhan.
Baca Juga : Karena Turki, Bencana Pangan dan Lingkungan Ancam Jutaan Warga Suriah
Korban bom cluster telah mencapai lebih dari 25.000 warga sipil Yaman sejak awal agresi AS-Saudi di Yaman.
Ranjau darat dan sisa-sisa agresi lainnya yang mereka tanam selama pendudukan masih menjadi ancaman bagi penduduk di banyak wilayah kabupaten, terutama di pertanian dan jalan raya.
Dalam statistik resmi, 2.500 serangan bom kluster, destruktif, fosfor, dan menusuk menargetkan sembilan kegubernuran di Yaman, terutama di antaranya adalah bom AS seperti CBU-87, bom Inggris seperti BL755, dan bom ASTROS II Brasil.
Masing-masing senjata ini memiliki sifat tersendiri dan berdampak tinggi pada manusia dan lingkungan, yang tetap mengancam jiwa dalam jangka waktu yang lama.
Ini menunjukkan skala bencana yang menimpa Yaman akibat senjata AS, Inggris, dan lainnya ini.
Para agresor AS-Saudi menolak untuk memasukkan peralatan dan perangkat untuk mendeteksi bahan peledak dibarengi dengan diamnya Perserikatan Bangsa-Bangsa, yang memikul tanggung jawab terbesar atas korban yang terus berlanjut karena sisa-sisa agresi, termasuk ranjau dan bom cluster.
Baca Juga : 63 Pelanggaran Agresor AS-Saudi Tercatat di Al-Hudaidah
Pekerjaan lapangan Mine Center terkonsentrasi di area berbahaya dan direktorat padat penduduk.
Namun, pembatasan program dukungan PBB dan pencegahan masuknya detektor oleh koalisi agresor AS-Suadi menimbulkan momok kematian yang mengancam kehidupan perempuan dan anak-anak.