Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota senior Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan bahwa Perang dan pengepungan terhadap bangsa Yaman harus dihentikan dan dicabut atau kami siap untuk melanjutkan jihad.
Baca Juga : Yaman: Jika Koalisi Agresor Inginkan Perang, Kami Siap
Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, pada upacara wisuda sejumlah tentara Daerah Militer Pusat, menyampaikan peringatan kepada koalisi agresor Saudi dengan mengatakan: Para pejuang pemberani di bidang ini dan puluhan ribu pasukan lain di bidang lain siap untuk setiap konfrontasi atau upaya apa pun untuk memaksakan perkembangan baru dari pihak para penjajah Saudi, Emirat, dan Amerika.
Al-Houthi melanjutkan: Tidak mungkin menerima kekalahan. Perang harus dihentikan dan pengepungan harus dicabut, kalau tidak maka warga Yaman siap jihad untuk perang di jalan Allah swt dan kita tidak takut apa pun serta tidak takut dalam menghadapi senjata yang kita hadapi sejak hari pertama perang.
Menurut laporan Al-Masirah, dalam upacara ini, yang menyaksikan parade militer yang megah dan keterampilan tempur serta taktis tingkat tinggi dari para lulusan, selain Mohammad Ali Al-Houthi, juga hadir Mohammed Khaliq Al-Houthi, komandan Daerah Militer Pusat, Abdul al-Aziz Bin Habtour, Perdana Menteri Pemerintah Keselamatan Nasional, Mohammed Nasser Al-Atafi, Menteri Pertahanan Yaman, Hamoud Ebad, walikota ibukota, dan Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman.
Perkembangan militer ini datang saat delegasi dari Oman melakukan perjalanan ke Yaman hari Minggu (31/7) untuk membahas perpanjangan gencatan senjata antara pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan koalisi agresor di negara ini.
Baca Juga : Pasukan yang Berafiliasi dengan AS Tangkap 16 Warga Suriah di Raqqah
Batas waktu untuk gencatan senjata yang diumumkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa di Yaman, yang telah diperpanjang satu kali sejauh ini, akan berakhir pada hari ketiga Agustus, dan Sana’a telah menekankan bahwa pihaknya tidak akan memperpanjang gencatan senjata ini jika agresi dan pengepungan terhadap rakyat Yaman tidak dihentikan.