Jihad Islam Sambut Baik Tindakan Angkatan Bersenjata Yaman

Sana’a, Purna Warta – Gerakan Jihad Islam Palestina, dalam sebuah pernyataan, menyambut baik pengumuman Angkatan Bersenjata Yaman mengenai dimulainya kembali operasi terhadap kapal-kapal rezim Zionis Israel di Laut Merah dan Laut Arab serta pengepungan maritim kembali terhadap rezim tersebut. Langkah ini dilakukan sebagai respons atas penolakan Israel untuk mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza dan pengepungan ulang terhadap warga Palestina di wilayah tersebut.

Menurut laporan Kantor Berita Sama Palestina, gerakan ini menganggap tindakan Angkatan Bersenjata Yaman sebagai langkah berani dalam meningkatkan tekanan terhadap rezim Zionis Israel dan para pendukungnya agar membuka kembali perlintasan serta mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang masih dalam kondisi blokade.

Dalam pernyataannya, Gerakan Jihad Islam menegaskan bahwa sikap tegas ini mencerminkan keaslian dan keberanian rakyat Yaman dalam mendukung warga Gaza serta membela perjuangan Palestina dan perlawanan mereka.

Gerakan ini juga menyatakan bahwa tindakan tersebut menegaskan persatuan dalam menghadapi penjajahan dan ketidakadilan serta kembali membuktikan komitmen teguh rakyat Yaman dalam mendukung Palestina dan perlawanan terhadap agresi rezim Zionis Israel.

Gerakan Jihad Islam Palestina, sambil mengapresiasi dukungan luas ini, menyeru kepada semua bangsa Arab dan Islam untuk mengambil sikap serupa guna memperkuat ketahanan rakyat Palestina dan mendukung hak-hak sah mereka.

Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, pada Rabu dini hari mengumumkan bahwa negaranya kembali memberlakukan larangan bagi kapal-kapal yang terkait dengan rezim Zionis untuk melintas di Laut Merah, Laut Arab, dan Selat Bab al-Mandab.

Tindakan ini dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap rakyat Palestina serta untuk menekan rezim Zionis agar mengakhiri blokade terhadap Jalur Gaza.

Pemimpin Ansarullah Yaman, pada Jumat sore 7 Maret 2025, telah memperingatkan bahwa jika rezim Zionis Israel tidak mengakhiri blokade dan tetap menghalangi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza dalam empat hari ke depan, kelompoknya akan melanjutkan operasi maritim terhadap “Israel”.

Sayyid Abdul Malik al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, dalam pernyataannya menegaskan: “Kami tidak bisa berdiam diri terhadap memburuknya situasi, penghalangan masuknya bantuan ke Jalur Gaza, serta kembalinya kelaparan dan bencana kelaparan. Kami tidak akan tinggal diam hanya sebagai penonton.”

Dia telah mengatakan bahwa pihaknya memberikan waktu empat hari kepada para mediator untuk melakukan upaya mereka, dan jika setelah batas waktu ini, rezim Israel masih melanjutkan penghalangan masuknya bantuan ke Gaza dan penutupan perlintasan, maka mereka akan melanjutkan serangan maritim mereka terhadap musuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *