Sana’a, Purna Warta – Organisasi CENTCOM Amerika Serikat, setelah terlibat dengan rudal dan drone Yaman, melaporkan jatuhnya pesawat tempur F-18 mereka di atas Laut Merah.
Komando Pusat militer AS (CENTCOM) mengumumkan bahwa pesawat tempurnya jatuh di perairan Laut Merah. Mereka mengklaim bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh oleh tembakan sekutu sendiri, dan kedua pilotnya berhasil melontarkan diri.
Dalam pernyataannya, CENTCOM mengatakan: “Sebuah pesawat tempur F/A-18F Super Hornet milik Angkatan Laut AS secara tidak sengaja menjadi sasaran kapal perang peluncur rudal AS, USS Gettysburg, dan jatuh di Laut Merah.”
Klaim ini disampaikan di saat koalisi AS dan Inggris pada malam sebelumnya melakukan dua kali serangan udara ke Yaman. Ada kemungkinan bahwa pesawat mereka yang melanggar wilayah tersebut ditembak jatuh oleh pasukan Yaman.
Koalisi agresor tadi malam pertama kali menargetkan beberapa wilayah di Sana’a, ibu kota Yaman, dan kemudian membombardir distrik Al-Luhayyah di provinsi pesisir Al-Hudaydah. Mereka mengklaim telah mencegat drone dan rudal yang diluncurkan dari Yaman menuju wilayah pendudukan.
Amerika Serikat pekan lalu secara tunggal menargetkan gedung Kementerian Pertahanan Yaman di kota Sana’a sebanyak dua kali. Dalam beberapa bulan terakhir, AS telah berulang kali melakukan serangan di Yaman untuk mendukung rezim Zionis Israel, yang selama lebih dari satu tahun secara harian melakukan kejahatan perang di Gaza. Serangan terbaru AS terjadi tadi malam.
Militer dan pemerintah Yaman telah berulang kali menegaskan dukungan mereka untuk Gaza dan rakyat Palestina. Mereka menyatakan bahwa operasi mereka di perairan Laut Merah, Teluk Aden, dan wilayah pendudukan akan terus berlanjut hingga agresi Zionis Israel dan Amerika terhadap Gaza dihentikan.
Sebagai bagian dari strategi dan kebijakan ini, militer Yaman merespons serangan udara terbaru rezim Zionis Israel di Sana’a dan Al-Hudaydah dengan menargetkan Tel Aviv dalam dua kesempatan. Serangan terakhir terjadi pada Sabtu dini hari kemarin, di mana rudal hipersonik Yaman menghantam ibu kota pendudukan Zionis Israel.
Brigadir Jenderal Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, mengklaim tanggung jawab atas serangan ini. Ia menegaskan kelanjutan serangan balasan demi mendukung rakyat Palestina dan menyatakan bahwa serangan koalisi Zionis Israel, Amerika, dan Inggris tidak akan menghalangi Yaman untuk mendukung Gaza.