Sana’a, Purna Warta – Menteri Pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman memperingatkan bahwa target dan jangkauan negara ini untuk melancarkan serangan dan pemboman tidak hanya di kedalaman wilayah Arab Saudi dan UEA, tetapi akan bisa menargetkan jauh di luar wilayah itu.
Muhammad Nasser Al-Atefi, Menteri Pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, memperingatkan negara-negara regional yang mendukung koalisi agresor Saudi-Emirat bahwa Yaman mengelola perang dengan dimensi taktis dan strategis.
Baca Juga : Amerika Klaim Bunuh Dua Pemimpin ISIS di Suriah
Saluran berita Al-Masirah melaporkan dengan mengutip al-Atefi yang mengumumkan: Kami tidak akan ragu untuk mengebom target-target yang sangat sensitif dan penting, dan kami telah menempatkan mereka di bank target kami di masa depan. Target-target yang telah kami tetapkan tidak hanya di kedalaman wilayah Arab Saudi dan UEA, tetapi kami dapat membidik lebih jauh dari itu.
Dengan menyatakan bahwa Yaman akan membuat jeritan dan rintihan para agresor melengking, dia menekankan: Tidak ada garis merah atau rintangan yang akan mampu melawan rudal dan drone kami di laut, darat, dan udara.
Di akhir, Menteri Pertahanan Yaman menambahkan bahwa negara ini telah mempersiapkan kekuatan dan kemampuannya untuk keputusan militer strategis ini, dan jangan sampai kesabaran negara ini diuji.
Muhammad Al-Bukhaiti, anggota kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman, juga mengatakan Kamis pagi (6/10) bahwa rakyat Yaman memiliki tuntutan yang adil dan wajar, dan jika tidak dipenuhi, pasukan Yaman memiliki hak untuk menyerang jauh ke dalam wilayah Arab Saudi dan UEA.
Gencatan senjata dua bulan di Yaman, dengan mediasi utusan khusus PBB untuk negara itu, berakhir setelah dua kali perpanjangan hingga 2 Oktober, dan juru bicara angkatan bersenjata Yaman memperingatkan semua perusahaan minyak di UEA dan Arab Saudi dalam sebuah pesan di Twitter pada Minggu malam (2/10) bahwa sesegera mungkin untuk meninggalkan negara-negara ini.
Dia menambahkan bahwa peringatan ini akan tetap ada selama negara-negara agresor Amerika-Saudi-Emirat tidak mematuhi gencatan senjata dan tidak memberikan hak kepada bangsa Yaman untuk menggunakan kekayaan minyaknya untuk membayar gaji para pegawai pemerintah Yaman.
Baca Juga : Pertemuan Rostam Ghasemi dengan Bashar Assad di Damaskus
Selama periode ini, pemerintah Sana’a telah menyetujui gencatan senjata karena bertujuan untuk pengurangan penderitaan rakyat Yaman, akan tetapi koalisi Saudi terus memblokade Yaman dan melanggar gencatan senjata setiap hari dengan serangan-serangannya.
Hisham Sharaf, Menteri Luar Negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, menekankan pada hari Senin lalu (3/10) bahwa koalisi agresor Saudi tidak serius tentang gencatan senjata.
Menteri Yaman ini menunjukkan bahwa peristiwa-peristiwa tersebut telah membuktikan kebenaran peringatan Sana’a dan pihak yang berlawanan mencoba membawa Yaman ke dalam situasi kematian klinis dengan seolah-olah memperpanjang gencatan senjata.