Sana’a, Purna Warta – Rezim Israel, bersamaan dengan pengakuan para analis militer tentang kompleksitas menghadapi serangan dan operasi militer tentara Yaman terhadap rezim tersebut, telah memulai langkah politik untuk memasukkan nama Ansarullah Yaman ke dalam daftar hitam.
Surat kabar Zionis Israel Hayom pada hari Selasa melaporkan bahwa rezim Israel telah memulai upaya dan gerakan di Eropa melawan Ansarullah Yaman setelah serangan sukses Sana’a terhadap Tel Aviv.
Berdasarkan laporan tersebut, Gideon Sa’ar, Menteri Luar Negeri rezim Zionis Israel, telah memerintahkan perwakilan diplomatik rezim ini di Eropa untuk melakukan segala upaya agar Ansarullah Yaman dimasukkan ke dalam daftar organisasi teroris.
Tentara Yaman dalam sepekan terakhir telah beberapa kali menyerang sasaran di wilayah Palestina yang diduduki oleh rezim Israel, termasuk Tel Aviv dan pangkalan-pangkalan militernya, menggunakan rudal dan drone. Sistem pertahanan udara rezim Zionis Israel tidak mampu mencegat rudal-rudal tersebut. Serangan terbaru terjadi pada hari Senin, 23 Desember kemarin, di mana juru bicara angkatan bersenjata Yaman, Yahya Saree, menyatakan bahwa mereka telah menargetkan sasaran militer di Ashkelon dan Jaffa (Tel Aviv) menggunakan drone Yafa.
Tentara Israel mengonfirmasi serangan tersebut dan mengklaim telah menembak jatuh salah satu drone. Beberapa jam kemudian, sirene peringatan dan sistem pertahanan udara di Tel Aviv kembali diaktifkan pada dini hari ini, Selasa 24 Desember 2024.
Amir Bohbot, seorang analis militer rezim Israel, pada hari Selasa menulis: “Gagasan di Israel bukan untuk merespons serangan Houthi (Ansarullah) ke Tel Aviv dengan serangan langsung, tetapi Israel ingin menemukan pusat kelompok ini di Yaman dan menyerangnya agar memberikan dampak yang lebih besar dan terkonsentrasi. Namun, hingga kini kesempatan tersebut belum tercapai karena adanya kekosongan informasi antara intelijen militer dan Mossad dalam menyusun daftar sasaran untuk serangan.”
Surat kabar Israel Maariv dua hari lalu juga menulis tentang hal ini: “Masalah dengan Yaman sangatlah rumit, karena negara ini bukan musuh biasa.”
Seorang sumber keamanan (Israel) secara terang-terangan mengatakan: “Orang-orang Yaman telah menciptakan tantangan yang belum pernah kami hadapi sebelumnya, dan kami tidak tahu bagaimana harus berinteraksi atau mengatasinya.”