Sana’a, Purna Warta – Houthi Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah mengatakan AS dan sekutunya tidak mampu menghentikan operasi maritim Yaman terhadap kapal-kapal yang berafiliasi dengan Israel di Laut Merah dan Teluk Aden.
Baca juga: Iran Tolak Tuduhan NATO Pasok Rudal Balistik ke Rusia Untuk Perang di Ukraina
“Pasukan angkatan laut AS dan Inggris takut terhadap rudal balistik Angkatan Bersenjata Yaman,” kata Abdul-Malik al-Houthi dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Kamis (11/7), seraya mencatat bahwa unit angkatan laut Barat meninggalkan wilayah perairan Yaman.
Unit angkatan laut Yaman sejauh ini telah menyerang 166 kapal dagang yang terkait dengan Israel, Amerika Serikat dan Inggris, seraya menekankan bahwa para pejabat Israel juga takut dengan kemampuan militer Yaman.
Institut Studi Keamanan Nasional (INSS) Israel telah mengakui bahwa rezim tersebut mengeluarkan biaya ekonomi yang sangat tinggi akibat operasi pasukan Yaman di Laut Merah, kata Houthi.
AS, katanya, berupaya sekuat tenaga untuk menghentikan operasi anti-Israel di Yaman, namun semuanya sia-sia. Dia juga memperingatkan Arab Saudi agar tidak bekerja sama dengan Washington untuk menghentikan serangan balasan semacam itu.
“Amerika tidak dapat menghentikan operasi Angkatan Bersenjata Yaman karena mereka berakar pada keyakinan agama kami. Ribuan warga Yaman bersedia bergabung dalam pertempuran melawan musuh Zionis,” kata Houthi.
Pemimpin Ansarullah akhirnya meminta rakyat Yaman untuk turun ke jalan pada hari Jumat untuk menegaskan kembali solidaritas mereka terhadap bangsa Palestina yang tertindas.
Houthi menggambarkan serangan gencar terhadap warga Palestina sebagai ujian yang sulit dan menuntut bagi seluruh komunitas internasional.
“Perang genosida yang dilakukan Israel dan kejahatan mengerikan terhadap warga Palestina adalah ujian hati nurani dan nilai-nilai kemanusiaan yang umum bagi seluruh komunitas internasional,” katanya.
“Diam terhadap genosida yang sedang berlangsung di Gaza berarti hilangnya martabat manusia dan hak untuk hidup,” katanya.
“Apa yang dilakukan musuh Israel adalah pelanggaran terang-terangan terhadap prinsip-prinsip dasar, dan didasarkan pada visi masyarakat manusia yang buruk.”
Baca juga: Tim Prabowo Bantah Bakal Naikkan Rasio Utang Negara
Pemimpin Ansarullah merujuk pada protes mahasiswa pro-Palestina di kampus-kampus di seluruh Amerika Serikat dan Eropa, dengan menyatakan bahwa tragedi yang sedang berlangsung terhadap orang-orang Palestina memiliki dampak yang signifikan dalam menumbuhkan kesadaran dan mengungkap fakta-fakta yang telah lama disembunyikan oleh Zionis.
Houthi mengatakan polisi AS memperlakukan pengunjuk rasa di kampus pro-Palestina seperti penjahat perang.
Dia menyesalkan ketidakpedulian dan sikap apatis beberapa negara terhadap perkembangan yang terus berlanjut di wilayah Palestina, dan mengatakan pihak-pihak yang bekerja sama dengan rezim Tel Aviv bermaksud menjerat umat Islam.
Houthi menyinggung penyiksaan dan eksekusi yang dilakukan pasukan Israel terhadap tiga warga lanjut usia Palestina dari keluarga yang sama di Gaza minggu ini, dengan mengatakan kejahatan tersebut “seharusnya membangkitkan hati nurani manusia dan membangkitkan rasa tanggung jawab”.
Pemimpin Ansarullah tersebut mengatakan para pengungsi Palestina menjadi sasaran bom pintar buatan AS, yang biasanya digunakan dalam konfrontasi dengan tentara profesional.
Di bagian lain dalam sambutannya, Houthi merujuk pada penutupan penyeberangan Rafah dan mengatakan musuh Zionis mencegah bantuan penting termasuk makanan dan pasokan medis memasuki Gaza sebagai bagian dari kampanye kelaparan yang ditargetkan.
Beliau memuji solidaritas negara-negara Maroko dan Bahrain terhadap warga Palestina di tengah perang Gaza, dan menekankan bahwa dukungan mereka yang tak tergoyahkan terhadap bangsa tertindas tetap ada meskipun ada perlawanan sengit dari rezim yang berkuasa.
Ansarullah menyerukan semua negara di dunia untuk bergabung dalam kampanye boikot terhadap produk-produk Israel sehubungan dengan perang di Gaza.
Houthi kemudian memuji ketangguhan dan kegigihan Brigade Qassam, sayap militer gerakan perlawanan Hamas Palestina, dalam menghadapi serangan Israel yang tiada henti.
Pejuang perlawanan Palestina telah meningkatkan kemampuan militer mereka, dan menggunakan taktik halus untuk melawan invasi pasukan Israel, katanya, seraya menambahkan bahwa militer Israel telah gagal merekrut cukup tentara untuk serangan gencar di Gaza.
Operasi pembalasan anti-Israel yang dilakukan oleh pejuang perlawanan Yaman, Irak dan Lebanon juga telah menimbulkan kerugian besar pada rezim pendudukan, tambahnya.
Baca juga: Begini Cara Luhut Turunkan Harga Tiket Pesawat
Houthi juga memuji operasi gabungan Angkatan Bersenjata Yaman dan pejuang Perlawanan Islam di Irak melawan kepentingan Israel sebagai operasi yang sangat efektif.
Dia mengatakan operasi gerakan perlawanan Hizbullah Lebanon terhadap posisi militer Israel telah sangat mengganggu kegiatan industri di wilayah pendudukan Israel utara.