Sana’a, Purna Warta – Gerakan Pemuda Pendukung Revolusi 14 Februari Bahrain mengutuk keras keadaan “tidak perang dan tidak damai” yang berusaha dipaksakan oleh pasukan agresor terhadap rakyat Yaman.
Baca Juga : Sana’a: Proses Pertukaran Tahanan akan Dimulai Pada Tanggal 19 Ramadhan
Dalam sebuah pernyataan pada peringatan 8 tahun agresi terhadap Yaman, gerakan pemuda pendukung revolusi 14 Februari di Bahrain meminta koalisi agresor untuk mengakhiri tindakan biadab, pertumpahan darah, dan penghancuran serta penderitaan rakyat Yaman.
Gerakan pendukung revolusi 14 Februari dalam pernyataannya, mengumumkan: Pihak yang secara langsung memaksakan perang dan agresi di Yaman adalah kolonialis Amerika, yang memerintahkan tentara bayarannya di Arab Saudi dan UEA untuk meluncurkan perang proksi untuk menghancurkan infrastruktur-infrastruktur Yaman.
Gerakan ini menekankan: Koalisi agresor menderita kekalahan telak dan mengalami keruntuhan serta tidak dapat mencapai satupun dari tujuannya, termasuk penghancuran kekuatan misil Yaman, kembalinya pemerintah tentara bayaran ke Sana’a, ibu kota Yaman, atau penghancuran gerakan Ansarullah.
Baca Juga : Amerika Kembali Tekankan Tidak akan Menormalkan Hubungan dengan Suriah
Gerakan Bahrain ini menambahkan: Terlepas dari pembunuhan dan kejahatan perang yang dilakukan oleh koalisi agresor dan meskipun pengepungan yang mencekik diberlakukan di Yaman, Yaman tidak dapat dikalahkan dan bahkan Yaman telah mampu menjadi stabil dan dalam beberapa tahun terakhir telah berubah dari kondisi defensif menjadi ofensif dan telah mencapai prestasi-prestasi militer yang luar biasa.