Sana’a, Purna Warta – Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, mengatakan: “Kejahatan Israel-Amerika dalam genosida terhadap rakyat Palestina di Gaza terjadi di depan mata masyarakat internasional.”
Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, dalam pidatonya pada hari Kamis (7/3) mengatakan bahwa perang agresi Israel dan Amerika Serikat terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza masih berlangsung dalam enam bulan.
Baca Juga : Al-Houthi Tekankan Partisipasi dalam Unjuk Rasa Dukung Gaza
Ia menegaskan, genosida di Gaza merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Sayyid Al-Houthi menyatakan musuh Israel menggunakan kebijakan membiarkan rakyat kelaparan sebagai alat untuk membantai rakyat Gaza. Sehingga dalam sepekan ini, terjadi 7 kali pembantaian di Gaza setiap 24 jam.
Pemimpin Ansarullah Yaman lebih lanjut mengatakan: “Musuh Zionis Israel bahkan mengincar para nelayan Palestina yang melaut untuk mencari ikan karena kelaparan, namun meski terjadi kehancuran, pembunuhan dan perang kelaparan di Gaza, musuh gagal mencapai tujuannya.”
Dia menunjukkan bahwa rezim pendudukan tidak dapat menangkap atau mengalahkan para pejuang perlawanan, namun tentara musuh telah benar-benar kehilangan semangat mereka setelah menghadapi para pejuang perlawanan di Gaza.
Sayyid Al-Houthi mengingatkan bahwa kerugian ekonomi musuh semakin meningkat akibat biaya perang Gaza.
Ia melanjutkan bahwa dalm keadaan Kolombia, Venezuela, dan Afrika Selatan telah mengambil langkah-langkah praktis untuk memutuskan hubungan dengan musuh Zionis Israel, maka negara-negara Arab memiliki tanggung jawab ganda dalam membantu rakyat Palestina.
Baca Juga : Simulasi Serangan terhadap Pembangkit Listrik Dimona
Pemimpin Ansarullah Yaman menunjukkan: “Negara-negara yang mencoba melakukan normalisasi membuka jalan bagi infiltrasi musuh Israel. Salah satu cara pengaruh ini adalah pemberian kewarganegaraan.”
Menurut Sayyid Al-Houthi, rezim Israel tidak memiliki niat untuk mewujudkan perdamaian nyata dengan negara-negara di kawasan.
Ia menegaskan, front Hizbullah terus melawan musuh dengan kekuatan.
Front Hizbullah Lebanon adalah pendukung kuat rakyat Palestina melawan musuh Zionis Israel.
Front Irak terus menyerang musuh Israel, sehingga negara yang mempunyai kesempatan bertindak mempunyai tanggung jawab yang lebih besar.
Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menjelaskan:
“Israel melakukan genosida terhadap warga Palestina di Gaza sebagai kompensasi atas kegagalan mereka mencapai kemenangan yang menentukan. Hanya mengutuk dan menyatakan ketidakpuasan terhadap agresi Israel tidaklah cukup, langkah-langkah praktis yang jelas harus diambil untuk menghentikan perang.”
Dia menambahkan: “Israel adalah bahaya bagi seluruh bangsa kita, Israel tidak memiliki niat untuk membangun perdamaian nyata dengan negara atau masyarakat mana pun di kawasan, jika bukan karena perlawanan di Palestina dan Lebanon, musuh Israel dapat menimbulkan kerusakan besar pada bangsa kita.”
Baca Juga : Pangkalan Militer Israel di Golan Suriah Diserang Drone
Pemimpin Ansarullah Yaman mencatat: “Front Hizbullah melanjutkan operasinya dengan kekuatan dan mempunyai pengaruh yang signifikan dalam menghadapi musuh Israel. Kami berharap kecepatan operasi perlawanan di Irak melawan musuh Israel akan semakin intensif.”
Dia menekankan: “Sejak badai Al-Aqsa, kami telah melakukan 96 operasi untuk membantu Gaza dan 61 kapal telah menjadi sasaran.”