Sana’a, Purna Warta – Utusan khusus PBB untuk Yaman mengumumkan bahwa gencatan senjata Yaman telah diperpanjang untuk dua bulan lagi.
Utusan khusus PBB untuk Yaman mengumumkan perpanjangan gencatan senjata di Yaman pada sore hari Kamis, 2 Juni 2022.
Baca Juga : Siapakah Duta Besar AS yang Baru untuk Yaman?
Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengatakan: para pihak dalam perjanjian di Yaman telah menyetujui persyaratan perjanjian awal, memperpanjang gencatan senjata selama dua bulan lagi.
Menurut pengumuman itu, gencatan senjata akan memasuki tahap implementasi lagi mulai hari kamis (2/6). Grandberg juga mengumumkan bahwa dia akan melanjutkan upayanya untuk melembagakan gencatan senjata sampai tercapai solusi politik yang langgeng.
Pada tanggal 2 April, utusan PBB mengumumkan dimulainya gencatan senjata dua bulan di Yaman, dengan menghentikan operasi militer darat, laut dan udara, memfasilitasi masuknya 18 kapal pengangkut bahan bakar ke pelabuhan Al-Hudaidah, dan mengizinkan penerbangan mingguan dari dan ke Bandara Sana’a.
Baca Juga : Prancis dan Jerman Desak Iran Bebaskan Kapal Tanker Yunani, Ini Respon Iran
Namun, Jalal al-Rowaishan, wakil ketua tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, baru-baru ini mencatat bahwa negara-negara koalisi agresor Saudi-Amerika terus merusak gencatan senjata kemanusiaan dan militer di Yaman.
Arab Saudi, sebagai kepala koalisi Arab yang didukung oleh Amerika Serikat, telah meluncurkan agresi militer terhadap Yaman dan memberlakukan blokade darat, udara dan laut sejak tanggal 26 Maret 2015, dan mengklaim bahwa mereka mencoba untuk membawa kembali presiden Yaman yang telah mengundurkan diri untuk kembali berkuasa.
Agresi militer ini tidak mencapai satupun tujuan dari koalisi Saudi dan hanya menyebabkan pembunuhan dan melukai puluhan ribu warga sipil Yaman, pengungsian jutaan warga, penghancuran infrastruktur negara dan penyebaran kelaparan dan penyakit menular.
Baca Juga : Ratusan Warga Yaman Tidak Dapat Kembali Ke Sana’a