Gedung Putih: Kami Prihatin Dengan Banyaknya Serangan Houthi Terhadap Arab Saudi

AS serangan yaman

Washington, Purna Warta – Seorang juru bicara Gedung Putih menyatakan keprihatinannya dengan banyaknya serangan Houthi terhadap Arab Saudi.

Pejabat di pemerintahan Presiden AS Joe Biden pada Senin malam (8/3) menyatakan keprihatinannya atas apa yang mereka klaim sebagai serangan gerakan Ansarullah Yaman terhadap Arab Saudi.

“Kami tetap prihatin dengan banyaknya serangan Houthi terhadap Arab Saudi, serangan bertubi-tubi seperti ini bukanlah tindakan kelompok yang serius untuk mencapai perdamaian.” kata juru bicara Gedung Putih Jennifer Psaki pada konferensi pers Senin malam.

“Kami tahu bahwa Arab Saudi menghadapi ancaman keamanan nyata dari Yaman dan lainnya di kawasan itu.  Kami akan mencari cara untuk meningkatkan dukungan kami terhadap Arab Saudi untuk mempertahankan diri dari serangan,” katanya.

Beberapa jam sebelumnya, kedutaan besar AS di Riyadh telah mengumumkan bahwa Washington berkomitmen untuk membela Arab Saudi. “Amerika Serikat mendukung Arab Saudi dan rakyatnya, mereka memiliki komitmen kuat untuk membela Arab Saudi dan keamanannya,” kata kedutaan Saudi dalam sebuah pernyataan.

Tuduhan itu muncul ketika tentara Yaman dan komite rakyat Yaman melakukan serangan rudal ke wilayah Saudi, begitu juga juru bicara angkatan bersenjata Yaman telah menekankan bahwa semua serangan terhadap posisi koalisi Saudi adalah tanggapan terhadap pengepungan dan agresi yang terus berlanjut.

Sejak April 2015, koalisi yang dipimpin Saudi telah menargetkan negara miskin Yaman dengan serangan udara, darat dan laut yang hebat untuk memulihkan kekuasaan yang digulingkan yakni Abd Rabbo Mansour Hadi.

Serangan ini telah menyebabkan kerusakan infrastruktur Yaman, kemiskinan, pengangguran dan penyebaran penyakit menular di negara Arab yang malang ini. Pejabat yang dekat dengan gerakan Ansarullah mengatakan lebih dari 36.000 warga sipil Yaman telah tewas dan terluka sejak serangan dimulai.

Pakar PBB menggambarkan Yaman sebagai tempat krisis kemanusiaan terbesar di dunia. 22 juta orang, yang merupakan 75% dari populasi Yaman, membutuhkan semacam bantuan dan dukungan kemanusiaan. Dari jumlah tersebut, 8,4 juta tidak tahu dari mana makanan mereka selanjutnya akan didapatkan.

Baca juga: Ras Tanura Diserang, Penasihat Saudi: Semua Petunjuk Tertuju ke Iran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *