Sana’a, Purna Warta – Merujuk pada kekuatan negara ini dalam merugikan musuh-musuhnya, penasihat Dewan Politik Tertinggi Yaman menegaskan bahwa Arab Saudi harus memahami bahwa era ketergantungan Yaman padanya sudah berakhir.
Mohammad Taher Anam, penasihat Dewan Politik Tertinggi Yaman, pada Minggu malam menekankan bahwa kemajuan proses perdamaian di negara ini membutuhkan ungkapan niat baik dari Arab Saudi.
Baca Juga : Al-Mashat: Amerika Berupaya Halangi Proses Perdamaian Yaman
Anam mengatakan kepada Kantor berita Al-Masirah: Arab Saudi harus memahami bahwa periode ketergantungan Yaman padanya sudah berakhir. Pejabat Saudi harus memahami bahwa Yaman percaya pada Allah swt dan para Pemimpin Yaman yang berani, yang dapat memberi kerugian pada para agresor.
Saleh Sayel, Sekretaris Jenderal Front Pembebasan juga menegaskan bahwa Arab Saudi tidak dapat membuktikan bahwa ia bergerak menuju perdamaian sampai memberikan bukti praktis tentang perdamaian.
Pada saat yang sama, Sayel mengatakan bahwa Arab Saudi telah mengambil kebijakan konspirasi melawan Yaman dan merugikan rakyat negara ini. Menghalangi jalan membayar gaji para pegawai pemerintah [Yaman] adalah bukti paling sederhana dari masalah ini.
Sehubungan dengan hal ini, Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, pada tanggal 16 April bulan lalu, dalam sebuah pertemuan, memberi tahu para pemimpin negara ini tentang negosiasi yang dilakukan dengan delegasi Saudi dan dengan mediasi Oman.
Al-Mashat menyatakan bahwa putaran negosiasi baru akan diadakan setelah Idul Fitri dan menambahkan: Jika koalisi Saudi, diikuti oleh Amerika Serikat, berpikir untuk melanjutkan konflik militer dan menghalangi proses perdamaian, mereka harus tahu bahwa Yaman lebih unggul.
Baca Juga : Undangan Presiden Iran Kepada Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman untuk Kunjungi Iran
Baru-baru ini, delegasi resmi dari Arab Saudi dan Oman tiba di Sana’a untuk membahas kasus pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Yaman. Ini merupakan kunjungan pertama delegasi Arab Saudi ke Sana’a sejak awal perang habis-habisan melawan Yaman yang dimulai pada 26 Maret 2015 dan menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa bagi rakyat Yaman. Perang ini telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan menelan biaya puluhan miliar dolar bagi perekonomian negara.