Sana’a, Purna Warta – Ketua Komite Nasional Yaman untuk Tawanan Perang mengatakan bahwa Saudi telah mengabaikan organisasi PBB dengan melakukan eksekusi terhadap dua tahanan Yaman yang namanya ada dalam daftar pembicaraan damai yang diajukan ke PBB beberapa waktu lalu.
Abdul Qadir al-Murtada, kepala Komite Nasional Yaman untuk Tawanan Perang, mengenai eksekusi dua tahanan Yaman dari Front Jizan oleh Riyadh, mengatakan bahwa dia terkejut dengan tindakan rezim Saudi tersebut.
Baca Juga : Pemerintah dan Rakyat Yaman Marah atas Eksekusi Tahanan Yaman oleh Saudi
Dalam sebuah wawancara dengan situs berita Al-Masirah, dia menambahkan: Kami terkejut dengan eksekusi rezim Saudi terhadap dua tahanan Yaman dari Front Jizan. Kejahatan rezim Saudi terhadap dua tahanan ini sangat berbahaya dan bertentangan dengan semua hukum dan kebiasaan internasional mengenai tahanan.
Al-Murtada menjelaskan: Nama-nama dua tahanan yang dieksekusi rezim Saudi itu masuk dalam daftar pembicaraan yang disampaikan ke PBB beberapa waktu lalu. Kejahatan ini sebenarnya merupakan pengabaian terhadap PBB, yang mendukung dan mengawasi negosiasi yang sedang berlangsung dengan rezim Saudi. Kami telah menghubungi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa sejak kemarin dan kami telah memintanya untuk menanggapi dan menyatakan posisinya atas kejahatan keji ini.
Eksekusi Riyadh terhadap 81 orang di Arab Saudi kemarin atas apa yang disebut pengadilan sebagai “terorisme dan pemikiran sesat” memicu gelombang kecaman. Dan demonstrasi penentangan di Jazirah Arab juga mengeluarkan pernyataan yang menekankan bahwa 41 pemuda yang dieksekusi adalah aktivis damai di Ehsa dan Qatif (dua wilayah Syiah Saudi).
Baca Juga : Amnesti terhadap Lebih dari 500 Tahanan oleh Pemimpin Ansarullah
Menurut laporan media-media Arab, Arab Saudi mengeksekusi 81 orang kemarin, termasuk 41 orang dari wilayah Syiah di Qatif. Menurut para pejabat Yaman, tujuh dari mereka yang dieksekusi adalah warga Yaman, termasuk dua dari mereka adalah tawanan perang.