Sana’a, Purna Warta – Pertukaran tahanan, yang seharusnya dilakukan pada tanggal 19 bulan suci Ramadhan antara pemerintah Sana’a dan pasukan koalisi Saudi-Emirat, belum dilaksanakan, tetapi sumber-sumber media menekankan bahwa proses ini sedang berlangsung.
Komite Palang Merah Internasional mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya akan melanjutkan upaya lapangan untuk memfasilitasi pertukaran narapidana dan tahanan.
Baca Juga : Yaman Bebaskan 77 Tahanan Koalisi Saudi dalam Aksi Kemanusiaan
Dalam pernyataan ini, tidak ada waktu pasti yang diberikan dan dinyatakan bahwa tidak mungkin untuk menetapkan tanggal tertentu karena kompleksitas dan perkembangan yang berkelanjutan.
Pada saat yang sama, sumber menunjukkan bahwa karena ketidakpatuhan beberapa pasukan di Ma’rib dengan perjanjian pertukaran tawanan dan penekanan mereka pada pembebasan orang yang terkait dengan Hizb Al-Islah, proses pertukaran telah ditunda.
Menurut kesepakatan yang dicapai antara “Dewan Kepresidenan Yaman” dan Sana’a, Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman seharusnya membebaskan 181 tahanan, termasuk beberapa warga negara Saudi dan Sudan, dengan imbalan pembebasan 706 tahanan Yaman.
Di bawah bayang-bayang perbedaan antara pasukan koalisi dan juga kurangnya tanggung jawab Arab Saudi dalam isu perang melawan Yaman, operasi pertukaran tahanan serta proses perdamaian menghadapi komplikasi.
Baca Juga : Sejumlah Warga Tewas dan Terluka dalam Kerumunan di Sana’a
Jalal Al Rowaishan Wakil Perdana Menteri Pemerintah Nasional Keselamatan Yaman, menekankan bahwa kondisi Sana’a untuk membangun perdamaian sudah jelas dan tidak perlu pembicaraan berkala.
Di sisi lain, para ahli mengungkapkan optimisme tentang suasana negosiasi di Sana’a dan menekankan bahwa hasil positif dari kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi tercermin dalam semua kasus di kawasan, termasuk kasus Yaman.