Sana’a, Purna Warta – Dewan Transisi Selatan Yaman, yang berafiliasi dengan UEA, menyambut baik kesepakatan antara Tehran dan Riyadh.
Menurut laporan jaringan berita Al Jazeera, Dewan Transisi Yaman Selatan menyambut baik kesepakatan antara Tehran dan Riyadh dan menekankan, “Kami berharap kesepakatan ini akan membantu memperkuat keamanan dan stabilitas kawasan.”
Baca Juga : Pendekatan Negara-Negara Islam Satu Sama Lain, Rugikan Amerika dan Israel
Di sisi lain, juru bicara resmi gerakan Ansarullah Yaman menyambut baik kesepakatan antara Iran dan Arab Saudi dan menekankan bahwa pemulihan hubungan normal antara negara-negara kawasan akan memulihkan keamanan umat Islam.
Mohammad Abdul Salam, juru bicara resmi Gerakan Ansarullah Yaman, menulis di akun Twitter-nya: Kawasan membutuhkan pemulihan hubungan normal antar negara-negara (yang ada di kawasan), dan dengan hubungan ini, umat Islam akan mendapatkan kembali keamanannya yang hilang sebagai akibat dari campur tangan asing, termasuk rezim Zionis Israel dan Amerika Serikat.
Menurut laporan situs berita Al-Masirah, Mohammad Abdus Salam mengatakan: Negara asing telah mengeksploitasi perbedaan regional dan menggunakan tema Iran untuk memicu konflik dan agresi terhadap Yaman.
Hubungan diplomatik antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi, pada Desember 2015, diputus secara sepihak oleh Arab Saudi setelah adanya demonstrasi di depan kedutaan Arab Saudi di Tehran dan para pendemo memasuki kedutaan ini serta Konsulat Jenderal Arab Saudi di Mashhad sebagai tanggapan atas eksekusi Sheikh Nimr.
Baca Juga : China: Pakta Iran-Saudi Kunci Membasmi Campur Tangan Eksternal di Kawasan
Dari Maret 2021, mereka memulai pembicaraan di tingkat keamanan, empat putaran diadakan tahun lalu.
Menurut Menteri Luar Negeri Irak Fouad Hossein, kerangka dialog itu antara badan keamanan kedua negara, dan putaran kelima diadakan pada bulan April 2022.