Sana’a, Purna Warta – Direktur kantor pemimpin Ansarullah di Yaman, sembari mengenang kenangan dan peran Haji Qassem Soleimani, komandan Pasukan Quds IRGC, dalam mengembangkan kemampuan militer poros perlawanan, menegaskan bahwa Amerika sebenarnya telah menembak dirinya sendiri dengan menyerang pasukan Yaman.
Baca Juga : Amerika-Inggris Perluas Konflik di Arab
Safar al-Sufi, direktur kantor pemimpin Ansarullah Yaman, Selasa pagi, yang hadir di antara staf-staf lembaga media Yaman di Sana’a menyebut tentang konflik baru-baru ini antara pasukan Amerika dan Yaman.
Komando Pusat Angkatan Darat AS di Asia Barat (CENTCOM) baru-baru ini mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka terlibat dengan pasukan Yaman di Laut Merah dan membunuh 10 tentara Yaman.
Menurut laporan jaringan berita Al-Masirah, direktur kantor pemimpin Ansarullah Yaman sehubungan dengan konflik ini, memperingatkan bahwa Amerika telah menembak dirinya sendiri dengan menyerang angkatan bersenjata Yaman dan tidak akan selamat dari respons Yaman.
Brigadir Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, menyusul pernyataan Centcom menegaskan bahwa Amerika harus menerima tanggung jawab atas terbunuhnya angkatan laut Yaman dan tindakannya tidak akan menghalangi pasukan Yaman untuk memenuhi kewajiban agama dan moral mereka terhadap bangsa Palestina.
Untuk mendukung rakyat Palestina, tentara Yaman sebelumnya telah mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka tidak akan mengizinkan kapal Israel dan kapal-kapal yang ditujukan ke wilayah pendudukan Palestina melewati selat Bab Al-Mandeb dan Laut Merah.
Baca Juga : Iran dan Indonesia Sepakat Luncurkan Pusat Robotik Bedah Jarak Jauh
Direktur kantor pemimpin Ansarullah menambahkan: “Amerika Serikat menunjukkan wajah kriminalnya dengan serangan ini, yang merupakan pelanggaran hukum maritim internasional. Serangan AS terhadap angkatan laut Yaman membahayakan keamanan pelayaran internasional.”