Al-Hudaidah, Purna Warta – Warga Yaman berkumpul melakukan demonstrasi di depan kantor PBB di Al-Hudaidah untuk mengutuk kejahatan koalisi agresor Saudi-Amerika-Emirat yang agresif terhadap rakyat Yaman.
Kantor bimbingan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman di provinsi al-Hudaidah kemarin (Rabu, 26 Januari) dengan bersama kelompok mahasiswa dan ulama mengadakan unjuk rasa mengutuk agresi koalisi Amerika-Saudi-Emirat terhadap rakyat Yaman.
Baca Juga : Pedersen: Komite Konstitusi Suriah akan diadakan di Jenewa Februari Mendatang
Protes berlangsung di depan kantor PBB dan para warga Yaman melakukan demonstrasi memuji epos heroik para pahlawan tentara dan Komite Rakyat Yaman di berbagai bidang dalam operasi “Badai Yaman 1 dan 2” di kedalaman Arab Saudi dan UEA.
Para peserta demonstrasi mengutuk sikap diam komunitas internasional atas kejahatan koalisi agresor Arab, yang melanggar semua norma, piagam, dan hukum humaniter internasional.
Sheikh Ali al-Adabi, wakil rektor Universitas Dar al-Ulum al-Shariah, mengatakan pada demonstrasi tersebut bahwa agresi musuh terhadap warga sipil Yaman hanya akan meningkatkan ketahanan bangsa Yaman dalam menghadapi agresi semacam itu.
Dia juga menekankan pentingnya peran ulama dan para pendakwah dalam menginformasikan masyarakat dan menjelaskan agresi, pengepungan dan konspirasi dimana Yaman telah menjadi targetnya, dan menyerukan umat Islam untuk berdiri di satu benteng melawan para agresor.
Baca Juga : Parlemen Suriah: Konflik Al-Hasakah Adalah Rencana AS
Persatuan umat Arab juga mengutuk tindakan brutal dan agresif koalisi Saudi-Emirat-Amerika terhadap Yaman dan menyerukan perlawanan yang lebih kuat.
Persatuan Umat Arab mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa Yaman terkena kejahatan paling keji terhadap kemanusiaan yang dilakukan oleh koalisi yang dipimpin oleh Arab Saudi dan didukung oleh Amerika Serikat, Inggris dan Israel terhadap rakyat Yaman.
Pernyataan itu mengatakan bahwa pembunuhan warga sipil Yaman dan kejahatan baru-baru ini dari koalisi agresor adalah bukti nyata dari kebrutalan dan sifat kriminal koalisi tersebut.
Persatuan Umat Arab menekankan bahwa Yaman akan mencapai kemenangan nyata dengan pendekatan perlawanan dan komitmen pada poros perlawanan.
Baca Juga : Koalisi Agresor Sedang Menunggu Pukulan Menyakitkan
Warga Yaman juga berkumpul di depan kantor PBB di Sanaa untuk memprotes penyitaan lanjutan tujuh kapal pengangkut minyak untuk Yaman oleh Arab Saudi. Sejumlah tenaga medis juga terlihat di antara para pengunjuk rasa.
Utusan PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, kemarin (Rabu, 26 Januari) dalam sebuah pernyataan mengatakan : Kami sangat prihatin dengan eskalasi kekerasan dan konflik di Yaman; Karena menimbulkan kerugian bagi warga sipil, bahkan konflik tersebut sudah melintasi batas negara.
Dia mengatakan: Tingkat kekerasan ini memperburuk krisis kemanusiaan dan mempersulit upaya bantuan. Ini juga mengancam keamanan regional dan menggagalkan upaya untuk mengakhiri konflik.
Kejahatan yang paling jelas dari koalisi Saudi terhadap warga sipil Yaman pekan lalu adalah serangan terhadap penjara Sa’dah.
Baca Juga : Abdul Salam: Dukungan Asing Tidak akan Lindungi UEA dari Tindakan Pembalasan
Menteri Kesehatan Yaman mengumumkan jumlah korban tewas terakhir dari pemboman penjara Sa’dah oleh jet-jet tempur koalisi agresor Saudi-Emirat yang menyebabkan sebanyak 91 orang tewas dan jumlah yang terluka dalam serangan udara itu sebanyak 236 orang.
Sejak tanggal 26 Maret 2015, Arab Saudi, dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, melancarkan serangan besar-besaran terhadap Yaman, negara Arab termiskin, dengan dalih mengembalikan Presiden terguling dan buron Abdrabuh Mansour Hadi ke kekuasaan untuk mencapai tujuan dan ambisi politiknya.
Badan-badan PBB, termasuk Organisasi Kesehatan Dunia dan UNICEF, telah berulang kali memperingatkan bahwa rakyat Yaman terus menghadapi kelaparan dan bencana kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam satu abad terakhir.
Baca Juga : Permohonan UEA dari Yaman untuk Hentikan Serangan Rudal dan Drone
Hal ini terjadi tidak lain akibat blokade yang luas oleh koalisi agresor Saudi-Emirat, dan serangan-serangan koalisi ini terhadap fasilitas-fasilitas umum serta penyitaan kapal-kapal minyak Yaman oleh koalisi tersebut.