Sana’a, Purna Warta – Hari Minggu, 2 Juli, Provinsi Hajjah Yaman menjadi ajang protes rakyat negeri ini sebagai tanggapan atas pembakaran Al-Qur’an di Swedia.
Para peserta unjuk rasa menuntut hukuman bagi para pelaku kejahatan ini dan jaminan tidak mengulangi lagi penodaan terhadap hal-hal yang disucikan oleh Islam, termasuk Al-Qur’an.
Baca Juga : Raisi: Semua Indikator Tunjukkan Pertumbuhan Ekonomi Iran
Menurut laporan Al-Masirah, pernyataan yang dikeluarkan para pengunjuk rasa menyatakan bahwa umat Islam harus turun ke jalan dan berdemonstrasi membela Islam dan hal-hal yang disucikan oleh Islam.
Dalam pernyataan tersebut juga ditegaskan pentingnya melancarkan kampanye boikot barang dan produk Swedia akibat dikeluarkannya izin pembakaran Al-Qur’an.
Pada hari Rabu, seorang ekstremis Swedia, dengan dukungan otoritas dan polisi negara ini, membakar Al-Qur’an di luar masjid utama Stockholm, ibu kota Swedia, di depan sekitar 200 Muslim.
Baca Juga : Rezim Israel adalah Entitas Jahat di Dunia
Ini bukan pertama kalinya Swedia melanjutkan permainan politik melawan umat Islam dengan kedok kebebasan berekspresi dan telah memberikan izin resmi kepada individu atau kelompok untuk membakar Al-Qur’an dalam tindakan rasis dan melanggar norma.
Tahun lalu, tindakan melanggar norma dan tidak manusiawi ini dilakukan di depan kedutaan Turki di Stockholm.