Sana’a, Purna Warta – Rakyat Yaman mengadakan demonstrasi besar-besaran di alun-alun Bab al-Yaman di Sana’a Senin malam ini (23/1) untuk mengutuk kejahatan pembakaran Alquran di Swedia.
Para peserta demonstrasi mengungkapkan kemarahan dan kemuakan mereka atas penghinaan terhadap tempat-tempat suci Islam dan menuntut sikap serius untuk menghentikan serangan yang sering terjadi terhadap tempat-tempat suci Islam tersebut.
Baca Juga : Brasil: Lula Tuduh Pendahulunya Lakukan Genosida Terhadap Yanomami Di Amazon
Dhaifullah Al-Syâmi, Menteri Penerangan dan Juru Bicara Pemerintah Penyelamat Yaman, saat menghadiri demonstrasi, mengatakan: “Kita tidak bisa tinggal diam terhadap penodaan terhadap sesuatu yang dianggap suci oleh Islam, terutama Al-Qur’an, sebagai benda suci terpenting dan pilar fundamental dalam kehidupan umat Islam.” Oleh karena itu, bangsa dan pemerintah harus mengambil sikap terhadap tindakan keji dan menantang ini.
Syams al-Din Sharaf al-Din Mufti dari Yaman berkata di tengah kerumunan demonstran: Negara ini mengutuk tindakan jahat dari musuh-musuh Allah, Rasulullah saw dan kitabnya dan mengungkapkan rasa muak terhadap mereka.
Dia menambahkan: Orang-orang Yaman tidak akan ragu untuk melanggar Alquran dan akan memenuhi tanggung jawab mereka dalam menolong agama Tuhan.
Mufti Yaman melanjutkan dengan mengatakan bahwa Swedia harus mengambil tindakan untuk mencegah terulangnya tindakan keji seperti itu, dan tanggung jawab para ulama Muslim yang memimpin umat Islam untuk marah atas penodaan Alquran, dan untuk memenuhi tanggung jawab mereka dalam hal ini.
Syaraf al-Din juga meminta negara-negara Islam untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Swedia dan semua negara yang terang-terangan memusuhi Islam.
Dia juga mengatakan bahwa para pemimpin Muslim tidak boleh diam dan tidak mengambil tindakan tegas apa pun terhadap pelanggaran Alquran. Oleh karena itu, kami meminta negara-negara Islam untuk mengambil tindakan dan melakukan revolusi untuk membela Alquran.
Asosiasi Cendekiawan dan Ulama Yaman juga mengeluarkan pernyataan mengutuk pembakaran Alquran dan menyerukan boikot terhadap pemerintah Swedia dan pengusiran duta besarnya.
Baca Juga : Studi: Industri Senjata AS Tidak Siap Untuk Perang Konvensional Dengan Cina
Selama beberapa hari terakhir, protes besar-besaran telah dimulai di Swedia dan beberapa negara lain sebagai protes terhadap pembakaran Alquran oleh ekstremis Swedia.
Cerita dimulai ketika Rasmus Paludan, pemimpin partai sayap kanan ekstrem Denmark, membakar Alquran di salah satu lingkungan kota selatan Swedia, di mana mayoritas penduduknya adalah Muslim.