Dalam Pidatonya Sayyid Al-Houthi Beberkan Peran Jahat Amerika

Dalam Pidatonya Sayyid Al-Houthi Beberkan Peran Jahat Amerika

Sana’a, Purna Warta Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, pada Jumat malam dalam sebuah pidato pada peringatan kesyahidan Sayyid Hussein bin Badr al-Din al-Houthi, pendiri gerakan Ansarallah, mengatakan bahwa Amerika dan sekutunya melanggar kedaulatan negara-negara lain dan duta-duta besar mereka ikut campur dalam setiap masalah.

Baca Juga : Otoritas Israel Rampas Dana Narapidana dan Mantan Narapidana

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menunjuk pada peran penting iman dan keyakinan dalam menghadapi tantangan dan bahaya, dan menunjuk pada peran luar biasa Syahid Sayyid Hossein bin Badr al-Din Al-Houthi, menjelaskan: Kegiatan pemimpin yang syahid ini terjadi saat hegemoni Amerika dan Israel memasuki babak baru dengan tema-tema baru, yang utama adalah “perang melawan terorisme” yang (terorisme itu) mereka ciptakan sendiri.

Sayyid Al-Houthi menyatakan: Amerika Serikat memaksakan tentara bayaran dan orang-orang bodoh di negara-negara tertentu untuk memberikan pukulan berat pada negara-negara tersebut.

Sayyid menyebutkan bahwa kelompok takfiri diciptakan oleh Amerika Serikat, rezim Israel dan negara-negara Barat dan menjelaskan: Dengan menciptakan krisis politik, para musuh memanfaatkan krisis ini untuk menyibukkan bangsa-bangsa dan menjauhkan mereka dari jalur pembangunan dan kemajuan.

Sayyid Al-Houthi juga menyatakan: Musuh membunuh ratusan ribu orang di banyak negara Islam dengan serangan militer.

Di bagian lain pidatonya, Sayyid Abdul Malik al-Houthi, merujuk pada raiding (depredation, taktik militer atau misi peperangan operasional yang memiliki tujuan tertentu) dan invasi budaya dan agama terhadap negara-negara Arab dan Islam, menganggap taktik jenis ini sebagai salah satu taktik yang paling berbahaya.

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menyebutkan bahwa di antara taktik-taktik ini, ada dalam bentuk metode-metode pendidikan di buku-buku pelajaran, Sayyid juga mengatakan bahwa metode pendidikan adalah bagian dari taktik invasi budaya ini dan para musuh berusaha menghapus masalah Palestina dari buku-buku pelajaran di sebagian besar negara Arab.

Baca Juga : Narapidana Palestina Lakukan Aksi Duduk di Penjara-Penjara Israel

Sayyid menambahkan: Musuh menciptakan keraguan dalam sejarah, terutama dalam sejarah Yahudi dan kejahatan-kejahatan mereka.

Sayyid Al-Houthi menekankan: Dengan dalih kebebasan berekspresi, para musuh menciptakan kesamaran-kesamaran di dalam agama, misi ilahi dan Al-Qur’an serta menghina simbol-simbol agama dengan slogan kebebasan berekspresi.

Dengan membakar Al-Qur’an , para musuh masyarakat Arab dan Islam berusaha menodai kesucian Al-Qur’an di hati umat Islam.

Para musuh bertindak ke arah invasi budaya atau mempromosikan apa yang disebut liberalisme Amerika, yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, dan untuk tujuan ini, mereka menggunakan surat kabar – surat kabar dan situs-situs web.

Sayyid Al-Houthi menjelaskan: Para musuh negara-negara Arab dan Islam mempromosikan kerusakan moral dan kejahatan moral, termasuk perzinaan dan apa yang disebut homoseksualitas, dan berusaha menekan negara-negara ini untuk menerima fenomena ini, yang merupakan salah satu kejahatan terburuk terhadap kemanusiaan.

Sayyid melanjutkan: Para musuh ingin menghina masyarakat manusia dengan mempromosikan kejahatan-kejahatan moral dan menghilangkan nilai-nilai kehormatan dan martabat manusia.

Sayyid Al-Houthi mengatakan: Amerika mencari pemerasan keuangan dari negara-negara dengan menciptakan ketegangan dan menyiapkan kasus, contohnya adalah kasus Lockerbie, di mana mereka memeras Libya.

Sayyid menambahkan: Diam dalam menghadapi kemunafikan agama dan dunia terhadap negara-negara Arab dan Islam setara dengan menyerah kepada para musuh.

Para musuh telah menyusupkan tentara-tentara bayaran mereka di negara-negara Arab dan Islam dalam jabatan-jabatan tinggi dan kementerian serta lembaga-lembaga yang terkait dengan ekonomi kemudian mencari sabotase di dalam negara-negara ini melalui tentara-tentara bayaran mereka.

Amerika Serikat membantai bangsa-bangsa melalui blokade ekonomi, penyebaran penyakit dan kelaparan rakyat serta menjadi penyebab banyak perang, fitnah dan kejahatan sehingga perusahaan-perusahaan pembuat senjata mereka mendapat keuntungan. Amerika dan tentara bayaran mereka bertanggung jawab atas pelanggaran hak-hak bangsa-bangsa dalam hal kebebasan dan kemerdekaan, di mana Palestina adalah contoh yang paling jelas.

Baca Juga : Hamas Serukan Mobilisasi Semua Potensi untuk Lindungi Al-Aqsa

Sayyid menambahkan: Amerika Serikat dan Barat mencoba menyebarkan narkotika di masyarakat Arab dan Islam sehingga barang terlarang tersebut tersedia untuk konsumen dan akibatnya merusak kaum muda.

Sayyid juga menunjuk pada upaya Amerika untuk merusak produksi dalam negeri dan pertanian serta mencegah swasembada negara, mengatakan: Mereka ingin negara-negara kita (Arab dan Islam) menjadi produsen produk-produk dan barang-barang dagangan mereka.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *