Sana’a, Purna Warta – Komando Pusat Angkatan Darat AS di Asia Barat mengumumkan bentrokan antara helikopter Angkatan Laut AS dan kapal milik Yaman di selatan Laut Merah.
Komando Pusat Angkatan Darat AS di Asia Barat, yang dikenal sebagai CENTCOM, bereaksi terhadap insiden di dekat pelabuhan Al-Hudaidah Yaman dengan menerbitkan sebuah pernyataan.
Centcom mengumumkan bahwa kapal milik Houthi Yaman menyerang kapal kontainer dan helikopter Angkatan Laut AS di selatan Laut Merah.
Centcom mengatakan dalam pernyataannya bahwa sebuah kapal kontainer milik perusahaan pelayaran Maersk membuat dua panggilan darurat bahwa kapal tersebut diserang oleh 4 kapal milik Houthi Yaman.
Dinyatakan dalam pernyataan ini; Awak kapal menembaki kapal Maersk dengan senjata ringan dan maju hingga jarak 20 meter dan berencana memasuki dek kapal.
Setelah panggilan darurat ini, helikopter Amerika menanggapi panggilan tersebut dan mulai menembaki kapal-kapal tersebut.
Centcom mengklaim bahwa helikopter Angkatan Laut AS menanggapi tembakan kapal tersebut untuk membela diri dan menenggelamkan tiga dari empat kapal kecil dan awak kapal juga tewas.
Centcom juga mengklaim bahwa tidak ada kerusakan pada peralatan dan kru Amerika.
Pada Minggu pagi, akun UKMTO melaporkan adanya serangan terhadap sebuah kapal di perairan Laut Merah dekat pelabuhan Al-Hudaidah di pantai Yaman.
Berdasarkan pernyataan UKMTO, organisasi tersebut menerima laporan adanya tiga kapal tak dikenal yang menyerang sebuah kapal di perairan Laut Merah.
Baku tembak juga dilaporkan terjadi antara kedua belah pihak, namun seluruh awak kapal selamat dan tidak ada korban jiwa yang dilaporkan.
Pernyataan itu menyebutkan bahwa kapal penyerang telah menjauh dari kapal sasaran.
Dalam beberapa pekan terakhir, seiring dengan semakin intensifnya serangan Israel di Gaza, tentara Yaman telah mempersempit jangkauan kapal-kapal Israel atau kapal-kapal yang ditujukan ke wilayah pendudukan dan bermaksud melewati selat Bab Al-Mandeb di Laut Merah.
Serangan tentara Yaman di Laut Merah dimulai pada 19 November, dan gerakan Ansarullah mengumumkan akan terus melakukannya sampai serangan Israel di Gaza berhenti.
Angkatan Laut AS, Inggris, dan Prancis masing-masing mengklaim telah menembak jatuh drone-drone atau rudal-rudal yang ditembakkan dari Yaman.