Bunuh Diri Massal Untuk Menyenangkan Koalisi Agresor Saudi-Emirat

Purna Warta – Pasukan pemerintah terguling Abd Rabbo Mansour Hadi melancarkan operasi di Ma’rib untuk melaksanakan perintah koalisi agresor Saudi-Emirat, akantetapi mengalami kekalahan telak.

Pasukan pemerintah terguling telah mencoba beberapa kali dalam beberapa hari terakhir untuk menduduki kembali wilayah strategis Al-Talaa Al-Hamraa, sebelah barat kota Ma’rib.

Harian Lebanon Al-Akhbar melaporkan bahwa meskipun ada serangan udara oleh koalisi Saudi-Emirat yang menyerang dan lebih dari 100 serangan sejak Jumat pagi lalu di berbagai bagian Ma’rib, pasukan pemerintah terguling tidak dapat bergerak maju di daerah Hama al-Dahla di timur al-Talaa.

Menurut surat kabar tersebut, tentara Yaman dan komite populer bergerak ke barat laut Ma’rib setelah al-Talaa. Setelah mendapat informasi, pasukan ini menyadari bahwa tentara bayaran sedang berusaha untuk menyerang al-Tala’a, dan dengan melakukan berbagai penyergapan mereka berhasil mengatasi serangan tentara bayaran tersebut.

Menurut laporan itu, pasukan Yaman juga berhasil maju di daerah “Al-Mill” timur laut Ma’rib dan menangkis serangan lain di daerah “Al-Qabaqib” dan “Al-Hanafir” di timur Talaa.

Al-Akhbar mengutip sebuah sumber di suku Ma’rib yang mengatakan bahwa ruang operasi koalisi Saudi telah memerintahkan elemen-elemen pemerintah terguling untuk menduduki kembali daerah-daerah yang dibebaskan oleh pasukan Yaman Rabu lalu. Untuk alasan ini, operasi dari elemen-elemen pemerintah terguling dimulai dari sumbu barat dan barat laut Ma’rib.

Sumber tersebut mengatakan bahwa jumlah korban yang diderita tentara bayaran yang berafiliasi dengan Riyadh selama dua hari terakhir menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki rencana yang matang untuk operasi tersebut, karena lebih dari 125 tentara bayaran terbunuh dan terluka selama periode ini.

Tercatat bahwa sejumlah pejabat tinggi pemerintah dan komandan tewas dalam operasi tersebut, yang merupakan “bunuh diri massal untuk menyenangkan koalisi”.

Sumber tersebut menyimpulkan bahwa operasi itu disebut “Pertempuran Badr” dan melibatkan sejumlah besar elemen teroris al-Qaeda.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *