Biaya Besar untuk Cegat Drone Yaman

Biaya Besar untuk Cegat Drone Yaman

Sana’a, Purna Warta Situs berita majalah Politico melaporkan bahwa para pejabat Departemen Pertahanan AS khawatir akan mahalnya biaya untuk melawan serangan-serangan drone Tentara Nasional Yaman.

Politico pada hari Selasa (19/12) menulis bahwa ketika serangan Yaman terhadap kapal dagang yang membawa bahan-bahan energi meningkat, kapal perusak Angkatan Laut AS menembak jatuh 38 drone dan beberapa rudal di Laut Merah selama dua bulan terakhir.
Baru pada Sabtu lalu, kapal perusak USS Carney mencegat 14 drone bunuh diri.

Baca Juga : Rusia Peringatkan Tentang Serangan Udara Israel

Menurut tiga pejabat di Departemen Pertahanan AS, biaya penggunaan rudal Angkatan Laut senilai $2 juta terhadap drone Yaman sebesar beberapa ribu dolar telah menjadi kekhawatiran yang semakin besar.

Mengutip para ahli, Politico menulis bahwa Kementerian Pertahanan AS harus mencari opsi pertahanan udara yang berbiaya rendah.

Mengutip kerahasiaan operasional, pejabat Pentagon tidak mengungkapkan jenis dan spesifikasi amunisi yang digunakan atau jangkauannya.

Namun, mantan pejabat dan pakar Departemen Pertahanan AS berspekulasi bahwa Standard Missile-2, yang memiliki jangkauan 170 atau 250 kilometer tergantung pada jenisnya, dan versi terbarunya berharga $2,1 juta, telah berperan dalam mencegat drone-drone tersebut.

Di sisi lain, para ahli memperkirakan drone bunuh diri Yaman berharga maksimal 2.000 dolar.

Menurut seorang mantan pejabat Angkatan Laut, sebuah kapal perusak juga dapat menggunakan peluru 125 mm, yang juga memberikan hasil positif terhadap drone serupa dalam latihan militer.

Baca Juga : Rusia Berencana Jalin Kerja Sama Komprehensif dengan Korea Utara

Ini adalah pilihan berbiaya rendah. Namun senjata ini hanya mampu mengenai sasaran pada jarak kurang dari 20 kilometer yang mungkin dianggap jaraknya terlalu dekat bagi Angkatan Laut AS.

Pilihan jarak terpendek adalah rudal Evolved Sea Sparrow dengan jangkauan kurang dari 10 km, yang masing-masing berharga $1,8 juta.

Menembak dengan meriam 20 mm juga cocok untuk mengenai sasaran yang berjarak kurang dari 2 km dari kapal.

Menteri Pertahanan AS mengumumkan bahwa koalisi multi-nasional telah dibentuk untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah.

Menurut Lloyd Austin, selain Amerika Serikat, negara-negara Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, Norwegia, Belanda, Kanada, Bahrain, dan Seychelles merupakan anggota koalisi ini dan akan melakukan patroli bersama di selatan Laut Merah dan Teluk Aden.

Austin mengklaim bahwa meningkatnya ketegangan oleh Houthi Yaman mengancam arus bebas perdagangan dan melanggar hukum internasional.

Hizam Al-Assad, anggota kantor politik Ansarullah Yaman, mengancam rezim Zionis Israel dan pendukung baratnya, terutama Amerika Serikat, dalam bahasa Ibrani di media sosial X. Dan dia menulis: “Dengan pertolongan Allah Yang Maha Esa, tidak ada kekuatan di muka bumi yang mampu menghentikan kami membantu warga Gaza melawan agresi rezim Zionis Israel.”

Baca Juga : CPJ: Perang Israel yang paling Mematikan dalam Sejarah Modern bagi Jurnalis

Mohammed Abdul Salam, juru bicara Ansarullah Yaman, juga menyatakan di situs ini bahwa perairan Laut Merah dan Teluk Aden aman untuk lalu lintas semua kapal, kecuali kapal-kapal rezim Zionis Israel dan kapal-kapal yang menuju pelabuhan-pelabuhan rezim Zionis Israel.

Abdul Salam menekankan: “Kekhawatiran Amerika mengenai jalur laut adalah propaganda yang bias dan tidak realistis yang berupaya membentuk tembok internasional untuk mendukung rezim Zionis Israel di laut setelah runtuhnya tembok beton yang menahan badai Al-Aqsa.”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *