Sana’a, Purna Warta – Sumber-sumber mengungkapkan bencana lingkungan yang mengancam penduduk di dua distrik di timur Ataq, pusat dari Kegubernuran Shabwa, yang berada di bawah kendali faksi koalisi pimpinan Arab Saudi.
Baca juga: Pemadaman Listrik di Kota Lahj, Yaman
Dr. Nasser Habtoor menyatakan dalam sebuah postingan di Facebook bahwa tumpahan minyak besar-besaran dari pipa minyak mentah yang membentang dari ladang Jardan ke beberapa area di distrik Al-Rawdah dan Habban merupakan bencana kesehatan dan lingkungan yang mengancam warga, lahan pertanian mereka, dan sumber air tanah di Shabwa.
Dia menjelaskan bahwa kebocoran minyak mentah telah bercampur dengan air di daerah Al-Matar di Al-Rawdah, yang menjadi sumber air minum, kebutuhan sehari-hari, ternak, dan irigasi bagi penduduk. Masalah ini bisa berubah menjadi tragedi yang nyata.
Habtoor menekankan pentingnya menghentikan operasi pipa dan melakukan perbaikan, serta menyoroti bahwa kegagalan otoritas lokal untuk menangani dan memelihara pipa tersebut merupakan bencana tersendiri.
Dia mendesak penduduk untuk mengambil semua tindakan pencegahan yang diperlukan guna melindungi diri mereka, anak-anak mereka, dan lahan pertanian mereka dari polusi berbahaya.
Habtoor mempertanyakan, “Bagaimana mungkin minyak mentah terus dipompa melalui pipa sementara pemerintah mengklaim telah menghentikan ekspor?”
Baca juga: [VIDEO] – Aksi Protes Diam Para Aktivis Untuk Menghormati Para Jurnalis dan Media di Gaza
Kebocoran minyak mentah di daerah Al-Matar di Al-Rawdah telah berlangsung sejak Mei, dengan otoritas lokal yang setia kepada UEA tidak menunjukkan perhatian terhadap kehidupan warga.
Hal ini terjadi setelah tumpahan minyak lainnya pada pertengahan Juli yang menutupi area tanah yang luas dan meluas ke laut di sepanjang pantai Radum dan Bir Ali.