HomeInternasionalYamanAtwan: Setelah Penyitaan Kapal Emirat, Giliran Kapal Israel

Atwan: Setelah Penyitaan Kapal Emirat, Giliran Kapal Israel

Yaman, Purna Warta Atwan mengatakan kemampuan angkatan bersenjata Yaman untuk merebut kapal Emirat adalah masalah besar bagi rezim Zionis Israel pendudukan, dan bahwa kapal berikutnya yang akan ditargetkan mungkin adalah kapal Israel.

Dalam artikel barunya, Abdul Bari Atwan, pemimpin redaksi surat kabar Rai Al-Youm dan seorang analis terkemuka di dunia Arab, membahas dimensi penyitaan kapal Emirat di perairan Yaman oleh angkatan bersenjata Yaman, dia menulis dalam perkembangan militer besar-besaran, pasukan khusus Yaman menyita sebuah kapal berbendera UEA dan menariknya ke pelabuhan Al-Hudaidah pada Senin pagi (3/1).

Baca Juga : Jet-Jet Tempur Saudi Bombardir Provinsi Shabwa Yaman Lebih dari 50 Kali

Atwan menambahkan bahwa Turki al-Maliki, juru bicara koalisi agresor Arab Saudi, mengklaim bahwa kapal yang datang dari Socotra itu membawa peralatan medis untuk mendirikan rumah sakit di Jazan.

Tapi Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, menekankan bahwa tuduhan itu berdasar pada sebuah kebohongan, dan bahwa gambar dan video yang dirilis dari dalam kapal dan tanknya, kendaraan lapis baja dan peralatan militer di atasnya jelas membuktikan tuduhan itu salah.

Masuknya secara ilegal kapal ini dengan peralatan militer ke perairan Yaman, yang merupakan pelanggaran terhadap resolusi PBB yang melarang pengiriman senjata kepada pihak-pihak yang terlibat dalam perang Yaman, telah menimbulkan kekhawatiran besar bagi koalisi agresor Arab.

Analis terkemuka berbahasa Arab ini menyatakan, Perlu juga dicatat bahwa penyitaan kapal itu bertepatan dengan serangan pesawat tak berawak di sebuah pangkalan militer di kota Taif di barat laut Arab Saudi.

Baca Juga : Serangan Rudal ke Pangkalan AS di Suriah Timur

Menurut artikel ini, Jika laporan Yahya Saree menegaskan bahwa kapal Emirat yang disita, yang datang dari Socotra, dimaksudkan untuk mentransfer senjata dan peralatan militer ke kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan UEA di lepas pantai barat Yaman,

Ini berarti akhir dari perjanjian gencatan senjata tidak tertulis antara Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman dan Abu Dhabi; Gencatan senjata yang telah melindungi posisi internal UEA dari serangan rudal Yaman dalam beberapa tahun terakhir.

Atwan melanjutkan, kemampuan Yaman yang tinggi untuk merebut kapal yang memasuki perairan Laut Merah menunjukkan perkembangan berbahaya dalam perang Yaman yang telah berlangsung selama tujuh tahun terakhir.

Artinya, unit khusus Yaman dilengkapi dengan kapal-kapal cepat dan dapat mengontrol navigasi di Laut Merah dan selatnya, terutama Bab al-Mandeb.

Kita tidak dapat menyangkal hubungan antara penyitaan kapal Emirat ini dan perkembangan perang Yaman di provinsi Ma’rib dan Shabwa.

Baca Juga : Ayatullah Ali Khamenei: Syahid Soleimani Lebih Berbahaya dari Jenderal Soleimani

Menurut laporan ini, rezim Zionis Israel tentu merupakan yang paling pertama khawatir dengan meningkatnya situasi konflik militer di selatan Laut Merah; Karena lebih dari 80% ekspor rezim Zionis Israel ke Asia Timur dan selatan benua Afrika dilakukan melalui jalur laut ini.

Selain itu, meningkatnya konflik militer di Laut Merah selatan menimbulkan bahaya besar bagi kapal-kapal Israel; Artinya, setelah penyitaan kapal Emirat, kali ini mungkin giliran kapal Israel yang menjadi sasaran rudal-rudal Yaman.

Abdul Bari Atwan menjelaskan hari ini targetnya adalah kapal Emirat, dan besok mungkin giliran kapal Israel. Tahun Baru akan penuh kejutan bagi kawasan, baik dalam perang Yaman atau di front lain di Palestina, Irak dan Lebanon.

Baca Juga : Lagi, Pasukan AS Curi Minyak Suriah

 

Must Read

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here