Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota senior Ansarullah mengumumkan bahwa gerakan tersebut mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai dua republik merdeka.
Mohammed Ali al-Houthi, ketua Komite Revolusi Tertinggi Yaman dan anggota senior Ansarullah, mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.
Baca Juga : Karena Ukraina Uni Eropa Bersepakat Aktifkan Sanksi Terhadap Rusia
Al-Houthi menulis di halaman Twitter-nya, “Kami mengakui Donetsk dan Luhansk sebagai dua republik independen dan kami menyerukan untuk menahan diri dan tidak terlibat dalam perang yang bertujuan menghancurkan kekuatan Rusia.”
Pernyataan seorang anggota senior Ansarullah itu sebagai tanggapan atas pidato baru-baru ini oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, yang mengatakan Rusia juga mengakui kedua republik tersebut.
Putin melanjutkan: Kami memutuskan untuk segera mengakui kemerdekaan wilayah Donetsk dan Luhansk.
Baca Juga : Suriah Dukung Pengakuan Kemerdekaan Donetsk dan Luhansk
Dia kemudian menandatangani dua dekrit yang mengakui kemerdekaan dua wilayah di Donbass. Setelah menandatangani dekrit, Putin menerima Presiden dari dua wilayah tersebut.
Putin juga meminta parlemen Rusia untuk mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk.
Setelah pidato Putin, Russia Today melaporkan bahwa orang-orang di Ukraina timur merayakan pengakuan Moskow atas Donetsk dan Luhansk.
Baca Juga : Karena Ukraina Uni Eropa Bersepakat Aktifkan Sanksi Terhadap Rusia
Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengutuk langkah itu dalam pesan Twitter. Beberapa pemimpin Eropa juga menggambarkan pengakuan wilayah Donetsk dan Luhansk di Donbas sebagai pelanggaran berat hukum internasional.