Sana’a, Purna Warta – Kantor politik gerakan Ansarullah Yaman mengeluarkan pernyataan mengutuk keras penodaan Al-Quran di Swedia.
Menurut al-Masirah, kantor politik gerakan Ansarullah Yaman mengecam keras penodaan Al-Quran di Swedia dan menganggapnya sebagai tindakan bermusuhan terhadap Islam dan Muslim.
Baca Juga : Hubungan Iran-Suriah Bersifat Strategis
Menurut laporan ini, kantor politik gerakan Ansarullah Yaman menekankan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu (21/1) bahwa pemerintah Swedia harus menerima konsekuensi dari tindakan keji dan tidak bertanggung jawab ini.
Pernyataan ini menambahkan: Tindakan bermusuhan berulang kali terhadap hal-hal suci Islam di Barat menunjukkan kegagalan moral dan politik pemerintah Barat.
Dalam pernyataan ini disebutkan: Kegagalan pemerintah Barat dalam mengatur urusan negaranya bukanlah alasan bagi mereka untuk melakukan permusuhan dengan umat Islam untuk mengalihkan opini publik dari masalah struktural mereka.
Dalam pernyataan tersebut juga ditegaskan bahwa Gerakan Ansarullah Yaman juga menuntut tanggapan tegas dari seluruh umat Islam atas tindakan permusuhan terhadap hal-hal suci mereka.
Perlu dicatat bahwa minggu lalu otoritas Swedia mengizinkan salah satu tokoh ekstrim sayap kanan Denmark untuk membakar salinan Alquran di Stockholm (ibukota Swedia).
Kejaksaan Agung Swedia juga telah menolak untuk menyelidiki dan membuka berkas penyelidikan terkait hal ini.
Baca Juga : Sebuah Kelompok Irak Akui Serang Pangkalan Amerika di Suriah
Nasser Kanani, juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran, juga mengutuk keras penodaan Al-Quran yang terus berlanjut di negara-negara Eropa, yang kali ini terjadi di negara Swedia.
Kanani menambahkan: Sayangnya, beberapa negara Eropa, seperti di masa lalu, dengan dalih palsu mendukung kebebasan berbicara, membiarkan elemen-elemen ekstremis dan radikal menyebarkan kebencian terhadap kesucian dan nilai-nilai Islam. Dan terlepas dari slogan hak asasi manusia yang indah, mereka melembagakan Islamofobia dalam masyarakat mereka.