Sana’a, Purna Warta – Tidak ada tanda-tanda Houthi (Ansarullah) Yaman memutuskan untuk mengakhiri serangan-serangannya terhadap kapal-kapal dagang Israel dan kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah.
Menurut Associated Press, Brad Cooper menambahkan dalam sebuah wawancara dengan kantor berita Amerika ini: “Sejak dimulainya operasi Penjaga Kemakmuran (Prosperity Guardian) 10 hari lalu, 1.200 kapal komersial telah melewati kawasan Laut Merah dan tidak ada satupun yang diserang drone atau rudal.”
Dia menekankan bahwa diharapkan lebih banyak negara untuk bergabung dalam operasi ini.
Cooper menambahkan bahwa koalisi angkatan laut melakukan kontak langsung dengan kapal dagang untuk memberi nasihat kepada mereka mengenai “kesiapsiagaan dan praktik terbaik untuk menghindari serangan.”
Pada saat yang sama, Mohammed Abdul Salam, juru bicara Gerakan Ansarullah Yaman, mengumumkan dalam pidatonya: “Jalur air internasional aman dan stabil, dan ratusan kapal melewati Laut Merah setiap hari.”
Dia menambahkan: “Kebingungan beberapa negara yang diwajibkan oleh AS untuk bergabung dalam aliansi maritim ini disebabkan adanya keyakinan bahwa tindakan tersebut tidak sah.”
Juru bicara Ansarullah Yaman menekankan: “Angkatan Laut Yaman berkomunikasi setiap hari dengan semua kapal dan Amerika Serikat berusaha memprovokasi beberapa negara untuk bergabung dengan koalisi untuk melindungi Israel.”
Mohammad Abdul Salam menyatakan: “Kami berhubungan dengan negara-negara yang telah mengonfirmasi bahwa mereka tidak hadir di laut, dan beberapa negara juga telah memberi tahu kami bahwa kehadiran mereka dalam koalisi Amerika hanya sebatas pengerahan perwira.”
Sebelumnya, para komandan angkatan bersenjata dan keamanan Yaman memperingatkan Amerika terhadap militerisasi Laut Merah dengan mengadakan pertemuan gabungan luar biasa dan menekankan kesiapan mereka untuk menghadapi musuh.
Para komandan yang hadir dalam pertemuan ini menegaskan dengan mengeluarkan pernyataan: “Kami siap melaksanakan perintah Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, dalam pidato terakhirnya. Kami akan menghadapi pihak mana pun yang ingin menghalangi Republik Yaman dari sikapnya yang tegas dan berprinsip melawan penindasan terhadap bangsa Palestina.”
Dalam pertemuan para panglima angkatan bersenjata dan keamanan Yaman juga ditekankan: “Kami memperingatkan Amerika Serikat dan mitra-mitranya mengenai konsekuensi militerisasi Laut Merah dan melemahkan keamanan navigasi internasional demi kepentingan rezim Israel.”
Para panglima angkatan bersenjata dan keamanan Yaman juga meninjau kesiapan tempur berbagai unit-unit darat, laut dan udara serta organisasi tentara negara ini.