Sana’a, Purna Warta – Gerakan Ansarullah Yaman hari Rabu (10/4) menyampaikan belasungkawa kepada pimpinan kantor politik Hamas atas gugurnya sejumlah anak dan cucunya dalam serangan pengecut rezim Zionis Israel di Jalur Gaza.
Menurut saluran berita Al-Masirah, Muhammad Abdul Salam, juru bicara Ansarullah Yaman, mengatakan: “Kami menyampaikan belasungkawa kepada pimpinan biro politik gerakan Hamas atas syahidnya tiga putra Ismail Haniyeh dan beberapa cucunya yang syahid akibat serangan agresif Israel.”
Baca Juga : DK PBB Gagal Capai Konsensus mengenai Keanggotaan Penuh Palestina
Muhammad Abdul Salam menambahkan: “Pengorbanan besar bersama rakyat Gaza dan Tepi Barat yang diduduki ini memperkuat ketabahan bangsa Palestina melawan arogansi dan penindasan Israel.”
Brigadir Yahya Saree, juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, juga mengatakan: “Kami menyampaikan belasungkawa atas gugurnya tiga putra Ismail Haniyeh dan beberapa cucunya.”
Dia menekankan: “Penargetan keluarga Ismail Haniyeh mengungkapkan sejauh mana kegagalan Israel di lapangan.”
Pernyataan tersebut disampaikan setelah sebelumnya, saluran berita Al Jazeera memberitakan syahidnya tiga anak dan tiga cucu Haniyeh dalam serangan rezim Zionis Israel di Gaza Barat.”
Dalam hal ini, sumber-sumber Palestina juga membenarkan bahwa “Hazem”, “Amir” dan “Mohammed” Haniyeh, bersama dengan tiga cucu kepala kantor politik Hamas, terbunuh.
Menurut pemberitaan media, mereka terbunuh dalam serangan rezim Zionis Israel terhadap mobil mereka di kawasan Al-Shati, Gaza.
Dengan mengkonfirmasi berita terbunuhnya anak dan cucunya dalam serangan rezim Zionis Israel, kepala kantor politik Hamas mengatakan: “Dengan rasa sakit dan darah ini, kami menciptakan harapan, masa depan dan kebebasan bagi rakyat dan bangsa kami.”
Baca Juga : Rusia: Diperlukan Implementasi Segera Resolusi DK PBB tentang Gaza
Haniyeh juga berkata: “Sekitar 60 anggota keluarga saya gugur seperti seluruh rakyat Palestina dan tidak ada perbedaan di antara mereka.”
Dia menyebutkan: “Para penjajah percaya bahwa dengan menargetkan anak-anak para pemimpin, mereka melanggar keinginan rakyat kami. Namun kami memberi tahu para penjajah bahwa darah ini membuat kami lebih teguh dalam prinsip dan kepatuhan terhadap tanah kami.”