Sana’a, Purna Warta – Menanggapi penodaan terhadap Al-Qur’an yang diperbarui, kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman menekankan bahwa mengeluarkan pernyataan tidak lagi cukup dan Swedia harus dikenakan sanksi diplomatik dan ekonomi.
Pada Jumat sore, kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman mengeluarkan pernyataan sebagai tanggapan atas penodaan terhadap Al-Quran baru-baru ini di Swedia.
Baca Juga : Penodaan Alquran: Iran Tidak Akan Terima Duta Besar Swedia Yang Baru
Menurut laporan kantor informasi Ansarullah, gerakan ini mengumumkan: Kami mengagumi sikap tanggung jawab Irak terhadap negara kriminal Swedia. Kami meminta negara-negara di dunia Islam untuk memberlakukan embargo diplomatik dan ekonomi terhadap Swedia dan negara-negara yang melindungi mereka yang menghina agama, simbol, dan kesucian Islam kami.
Dalam pernyataan itu ditegaskan: Dalam situasi di mana kejahatan pembakaran dan penodaan terhadap Al-Quran berulang di Swedia, (hanya) pernyataan mengutuk tidak lagi cukup. Penghinaan terhadap Islam dan hal-hal suci kami telah menjadi tindakan terencana, di belakangnya lobi Yahudi-Zionis, lobi yang mengontrol Barat yang tidak beriman.
Kantor politik Gerakan Ansarullah Yaman juga menekankan: Umat ini wajib mengambil posisi praktis yang kuat terhadap mereka yang menghina Al-Qur’an dan memaksakan embargo diplomatik, politik dan ekonomi kepada mereka. Kami meminta rakyat umat ini untuk menekan pemerintah mereka untuk mengambil langkah-langkah praktis yang efektif melawan kriminal Swedia sehingga ini menjadi pelajaran bagi pihak-pihak lain.
Baca Juga : Reaksi Ansarullah Yaman terhadap Penodaan Terhadap Al-Qur’an
Salvan Momika, seorang warga negara asal Irak yang tinggal di Swedia, yang telah menodai Al-Qur’an dalam beberapa minggu terakhir, menghina Al-Qur’an untuk kedua kalinya pada hari Kamis, 20 Juli, setelah menerima izin yang diperlukan dari polisi Swedia.
Aksi ini mendapat reaksi keras dari negara-negara Islam di dunia
Banyak negara memanggil duta besar Swedia dan mengajukan nota protes keras kepada mereka.
Namun negara Irak tidak puas dengan pemanggilan duta besar dan memerintahkan pengusiran diplomat Swedia dari negara ini.
Perdana Menteri Irak Mohammad Shia’ Al-Sudani memerintahkan Kementerian Luar Negeri negara ini untuk memanggil Kuasa Usaha Irak dari kedutaan negara ini di Stockholm, Swedia.
Baca Juga : 1 Pemuda Palestina Gugur dan 4 Lainnya Luka-Luka Saat Pasukan Israel Menyerang Nablus
Mengikuti perintah ini, juru bicara Kementerian Luar Negeri Irak, Ahmad Al-Sahaf mengumumkan bahwa perintah untuk kembalinya duta besar Irak dari Stockholm dan kepergian duta besar Swedia dari Baghdad telah dikeluarkan.