Ansarullah Peringatkan Kemungkinan Rusaknya Gencatan Senjata PBB

Ansarullah Peringatkan Kemungkinan Rusaknya Gencatan Senjata PBB

Sana’a, Purna Warta Juru bicara Ansarullah memperingatkan tentang kemungkinan rusaknya gencatan senjata setelah tentara Yaman mengumumkan masuknya pesawat mata-mata koalisi Saudi di Yaman dan melanggar gencatan senjata PBB.

Mohammad Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman dan kepala tim perunding pemerintah Sana’a, pada Rabu malam (4/5) memperingatkan bahwa gencatan senjata PBB dapat rusak menyusul tindakan koalisi Saudi.

Baca Juga : Satu Bulan setelah Gencatan Senjata

Juru bicara Ansarullah menulis di akun Twitter resminya: Menyusul pelanggaran Gencatan Senjata oleh pesawat mata-mata, dan angkatan udara koalisi melakukan serangan udara di daerah Haradh di provinsi Hajjah. Desakan pada tindakan agresif ini merusak gencatan senjata kemanusiaan dan militer; Gencatan senjata, yang pada dasarnya terancam oleh kurangnya komitmen untuk mengimplementasikan klausul-klausulnya tentang pembukaan kembali Bandara Internasional Sana’a dan memfasilitasi masuknya kapal ke pelabuhan Al-Hudaidah.

Pernyataan itu muncul setelah juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman Brigadir Jenderal Yahya Saree mengatakan Rabu pagi ini (4/5) bahwa angkatan udara negara itu telah menembak jatuh pesawat pengintai koalisi Saudi ketika sedang melakukan operasi permusuhan.

Utusan khusus PBB untuk Yaman, Hans Grundberg, mengumumkan pada 2 April bahwa gencatan senjata dua bulan telah dicapai antara kedua pihak di Yaman dan menyerukan diakhirinya semua operasi militer di Yaman.

Baca Juga : Bin Habtour: Rakyat Yaman Memiliki Kekuatan untuk Kalahkan Koalisi

Namun, media-media dan para pejabat Yaman telah berulang kali melaporkan bahwa koalisi Saudi berulang kali melanggar gencatan senjata di berbagai bagian Yaman.

Dalam hal ini, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, Mehdi Al-Mashat, baru-baru ini menekankan bahwa negara-negara agresor menghalangi tindakan apa pun yang mengarah pada keberhasilan gencatan senjata, dan bahwa tidak ada kemajuan yang dibuat dari seluruh klausul yang ada.

Mohammad Abdul Salam, juru bicara gerakan Ansarullah Yaman, baru-baru ini juga mengumumkan bahwa meskipun telah berlalu sebulan sejak gencatan senjata diumumkan, anggota koalisi Saudi tidak mengizinkan penerbangan ke Bandara Internasional Sana’a.

Menurut ketentuan perjanjian, 18 kapal pengangkut bahan bakar harus memasuki pelabuhan Al-Hudaidah Yaman, dan di sisi lain, dua penerbangan harus diizinkan menggunakan Bandara Sana’a dalam setiap minggunya. Klausul lain dalam perjanjian itu termasuk pertemuan antara para pihak untuk menyepakati pembukaan penyeberangan di Taiz dan provinsi lain untuk meningkatkan lalu lintas di Yaman.

Baca Juga : Koalisi Saudi 55 Kali Langgar Gencatan Senjata

Namun, lebih dari sebulan setelah gencatan senjata diumumkan, koalisi Saudi tidak mengizinkan pesawat mendarat di Bandara Internasional Sana’a.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *