Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota senior Dewan Politik Tertinggi Yaman yang berafiliasi dengan Ansarullah mengecam keras tindakan Inggris yang menyebut Hamas sebagai teroris.
Mohammad Ali al-Houthi, mengatakan dalam menanggapi tindakan Inggris yang menyebut Hamas adalah organisasi teroris dan bahwa kelompok perlawanan Palestina dilarang beroperasi, dalam hal ini posisi Inggris tidak aneh karena Inggris sendiri yang mendirikan rezim pendudukan (Israel).
Baca Juga : Serangan Drone Besar-besaran di 3 Kota Arab Saudi
Dia mengutuk Inggris yang menyebut Hamas sebagai teroris, dan mengatakan: Keputusan itu bertepatan dengan peringatan pernyataan kriminal Balfour, yang menekankan berlanjutnya penyebutan teroris kepada korban dan dukungan Inggris untuk rezim kriminal Israel.
Kantor Dalam Negeri Inggris mendaftarkan Hamas sebagai kelompok teroris pada hari Jumat (19/11), dan Menteri Dalam Negeri Inggris dijadwalkan untuk mengangkat masalah ini di Parlemen minggu depan.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyambut baik langkah Inggris dan mengklaim bahwa Hamas adalah kelompok teroris yang tidak diragukan lagi bahwa tindakan ini harus dilakukan.
Baca Juga : Arab Saudi Klaim Hancurkan Tiga Drone Yaman
Para pejabat Hamas mengatakan keputusan baru-baru ini oleh Inggris untuk memasukkan Hamas ke dalam daftar terorisme dibuat dengan tujuan untuk menenangkan Israel dan mendukung program normalisasi hubungan dengan rezim tersebut.