Sana’a, Purna Warta – Gerakan Ansarullah Yaman pada Rabu pagi (20/4) mengutuk pembakaran Al-Qur’an oleh pasukan ekstremis di Swedia dan meminta pemerintah Swedia untuk mencegah tindakan-tindakan semacam itu.
Juru bicara Ansarullah dan kepala tim perunding Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, Mohammed Abdul Salam, juga menyerukan agar para pelaku tindakan anti-agama ini dihukum.
Baca Juga : Ansarullah: Para Pelaku Normalisasi adalah Musuh dari Musuh Israel
Abdul Salam juga meminta negara-negara Islam untuk mengirim pesan serius kepada pemerintah Swedia dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam hal ini.
Sebuah kelompok yang dipimpin oleh politisi sayap kanan garis keras Swedia-Denmark Rasmus Paludan membakar Alquran di depan beberapa masjid dan lingkungan Muslim di Stockholm dan kota-kota Swedia lainnya pada Paskah. Aksi provokatif ini dilakukan dengan dukungan polisi Swedia.
Baca Juga : Rezim Arab Tetap Diam dalam Hadapi Agresi Israel
Para pengunjuk rasa bereaksi terhadap langkah kelompok sayap kanan ini dengan berkumpul di sejumlah negara selama empat hari terakhir, memicu bentrokan di beberapa bagian negara itu.
Akibat insiden ini, 34 polisi terluka dan 13 orang ditangkap, serta 125 kendaraan polisi rusak.