Ansarullah Kecam Agresi Israel di Gaza, Lebanon, Tepi Barat

Sana’a, Purna Warta – Kantor Politik Gerakan Ansarullah Yaman dalam sebuah pernyataan mengecam agresi rezim Zionis Israel di Jalur Gaza, Lebanon, dan Tepi Barat, serta menyebut dukungan Amerika Serikat sebagai faktor utama kejahatan-kejahatan ini.

Dilansir dari jaringan berita Al-Masirah, Kantor Politik Gerakan Ansarullah Yamen dalam sebuah pernyataan mengecam kelanjutan agresi rezim Zionis Israel di Tepi Barat dan kamp pengungsian Jenin, termasuk pembunuhan, penahanan, pengusiran paksa warga Palestina, dan penghancuran bangunan-bangunan.

Dalam pernyataan tersebut disebutkan: “Kami mengecam agresi musuh Zionis Israel di selatan Lebanon, yang merupakan pelanggaran nyata terhadap kesepakatan gencatan senjata di hadapan para mediator internasional.”

Ansarullah menambahkan: “Kami mengecam sikap terbaru pemerintah Amerika Serikat terkait pengusiran warga Palestina dari Jalur Gaza untuk mencapai tujuan-tujuan yang gagal diraih oleh musuh melalui penggunaan kekuatan. Kami menegaskan bahwa peran Amerika Serikat di Lebanon dan Gaza adalah faktor utama kelanjutan agresi rezim Zionis Israel dan pelanggaran hukum internasional oleh rezim ini.”

Dalam pernyataan ini juga disebutkan: “Kami menegaskan hak yang sah dan suci dari perlawanan Lebanon dan Palestina untuk menghadapi segala bentuk agresi dan pelanggaran komitmen oleh musuh yang arogan. Pelanggaran berkelanjutan terhadap kesepakatan gencatan senjata di selatan Lebanon dan meningkatnya agresi musuh di Tepi Barat merupakan upaya nyata dari mereka untuk menutupi kemenangan besar perlawanan di selatan Lebanon dan Gaza.”

Ansarullah juga menekankan: “Kembalinya pengungsi di Gaza merupakan perwujudan dari tekad bangsa Palestina dan menunjukkan kemampuan mereka untuk menghancurkan para penjajah serta mewujudkan mimpi kembali ke tanah air meskipun berada di bawah pendudukan. Sebagaimana kembalinya ribuan pengungsi di selatan Lebanon ke desa dan kota mereka, serta tantangan terhadap mesin perang rezim Zionis Israel, telah memperkuat persamaan rakyat, tentara, dan perlawanan.”

Dalam pernyataan itu juga dikatakan: “Panggung kemenangan bersejarah di Gaza dan selatan Lebanon telah meningkatkan posisi dan popularitas perlawanan di mata rakyat. Sekali lagi, kami mengucapkan selamat atas kembalinya kemenangan gemilang dan kemenangan besar ini dalam perjuangan membebaskan Al-Quds dan Masjid Al-Aqsa dari noda penjajahan Zionis Israel kepada perlawanan Palestina dan Lebanon. Kami menegaskan bahwa Yaman akan selalu berdiri di sisi perlawanan dan mendukung hak-hak bangsa Palestina serta perjuangan adil mereka.”

Gencatan senjata antara rezim Zionis Israel dan Lebanon, dengan mediasi internasional, mulai berlaku pada dini hari Rabu.

Sejak diberlakukannya kesepakatan ini, pasukan rezim Zionis Israel telah beberapa kali melanggar gencatan senjata dengan menyerang wilayah selatan Lebanon serta menewaskan dan melukai warga sipil negara tersebut. Mereka juga menghalangi kembalinya pengungsi Lebanon ke beberapa kota dan desa di selatan Lebanon.

Selain itu, Amerika Serikat dan Qatar pada tanggal 15 Januari 2025 mengumumkan bahwa Israel dan Hamas telah mencapai kesepakatan gencatan senjata.

Kesepakatan ini mulai berlaku pada 19 Januari 2025 dan tahap pertamanya akan berlangsung selama 6 minggu.

Selama tahap ini, negosiasi akan dilakukan mengenai pelaksanaan kesepakatan pada tahap kedua dan ketiga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *