Sana’a, Purna Warta – Gerakan Ansarullah Yaman telah meminta koalisi militer yang dipimpin oleh Arab Saudi untuk melepaskan semua kapal Yaman dalam dua hari ke depan sebagai langkah pertama untuk mengakhiri blokade tanpa henti terhadap rakyat Yaman.
Dalam sejumlah tweet pada Jumat (19/3), Mohammed Ali al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, meminta koalisi penyerang dan pendukungnya untuk mengakhiri agresi berdarah terhadap rakyat Yaman dan mencabut blokade selama bertahun-tahun terhadap mereka.
“Kami menyerukan Amerika Serikat, Inggris, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA) dan sekutunya untuk mengadakan gencatan senjata komprehensif di seluruh Republik Yaman dan menghapus blokade saat ini,” tweet al-Houthi.
Dia juga menekankan bahwa serangan penyerbuan yang dipimpin Saudi harus “membebaskan semua 14 kapal yang ditahan dalam waktu empat puluh delapan jam ke depan” sebagai langkah pertama untuk menghapus blokade saat ini terhadap negara Yaman jika mereka “serius tentang perdamaian dan penghentian tragedi kemanusiaan” di Yaman.
Sejak Maret 2015, Arab Saudi telah melancarkan agresi militer berdarah terhadap Yaman dengan bantuan dari sekutu regionalnya, dan menggunakan senjata yang dipasok oleh pendukung Baratnya.
Tujuan perang tersebut adalah untuk membawa mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan mengalahkan gerakan Ansarullah.
Puluhan ribu orang Yaman sejauh ini telah tewas dalam perang yang sedang berlangsung.
Lebih dari setengah rumah sakit dan klinik Yaman telah dihancurkan atau ditutup selama perang pada saat Yaman sangat membutuhkan pasokan medis untuk melawan pandemi COVID-19.
Setidaknya 80 persen dari 28 juta penduduk juga bergantung pada bantuan untuk bertahan hidup dalam apa yang oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) disebut sebagai krisis kemanusiaan terburuk di dunia.
Baca juga: Aramco Saudi Kembali Dirudal Yaman