Sana’a, Purna Warta – Seorang anggota kantor politik Ansarullah Yaman, sambil merujuk pada kelanjutan aksi tentara negara ini dalam mendukung perlawanan dan rakyat Gaza, menilai bahwa akhir dari pergerakan Amerika Serikat adalah kekalahan.
Baca Juga : Nasrullah: Kesyahidan Pemimpin Politik Hamas Tidak Akan Dibiarkan Begitu Saja
Menurut laporan kantor berita Al-Masirah, Mohammed Al-Bukhaiti, anggota biro politik Gerakan Ansarullah Yaman, mengumumkan bahwa negaranya memainkan peran regional dan global karena kebijakan Amerika Serikat yang salah.
Dia menambahkan: “Rezim Zionis Israel tidak mau mengakui bahwa kembalinya kekuatan pencegahan, seperti yang terjadi sebelumnya, adalah hal yang mustahil.”
Al-Bukhaiti menambahkan: “Yaman akan melanjutkan operasi militer untuk mendukung saudara-saudaranya di Palestina terlepas dari tindakan Amerika Serikat.”
Anggota biro politik Gerakan Ansarullah Yaman ini sembari memuji kinerja Hizbullah Lebanon dan perlawanan Irak selama operasi badai Al-Aqsa, menegaskan kembali: “Kita harus secara aktif melanjutkan jalur ini.”
Baca Juga : Jepang Berpacu dengan Waktu Temukan Korban Gempa ketika Jumlah Korban Tewas Meningkat
Dia menekankan: “Kita telah memenangkan tahap pertama perang melawan Amerika dan sekutunya. Amerika akan gagal secara militer karena menghadapi keinginan bangsa-bangsa.”
Al-Bukhaiti berkata: “Amerika gagal mengalahkan perlawanan di Gaza, lalu bagaimana Amerika ingin menghadapi negara-negara poros perlawanan?”
Selama beberapa minggu terakhir, untuk mendukung perlawanan bangsa Palestina di Jalur Gaza, tentara Yaman telah menargetkan beberapa kapal Israel atau kapal-kapal yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah dan selat Bab Al-Mandeb.
Pasukan Angkatan Bersenjata Yaman telah berkomitmen untuk terus menyerang kapal-kapal rezim Zionis ini atau kapal-kapal mana pun yang menuju wilayah pendudukan di Laut Merah sampai rezim Zionis Israel menghentikan serangan-serangannya di Gaza.
Baca Juga : Korea Utara Luncurkan Peluru Artileri ke Pulau-Pulau Perbatasan Selatan
Amerika Serikat mengklaim telah membentuk koalisi angkatan laut untuk melawan operasi tentara Yaman di Laut Merah, namun Prancis, Spanyol, dan Italia menolak menyerahkan kapal perang mereka kepada komando Amerika Serikat dengan mengonfirmasi penarikan diri mereka dari koalisi tersebut.