Sana’a, Purna Warta – Dalam jumpa pers, panitia pemantau pelaksanaan perjanjian Safer mengumumkan tahapan operasi penyelamatan kapal tanker minyak Safer yang tenggelam pada 2020, oleh Angkata Laut Yaman.
Zaid Al-Washli, kepala komite pemantauan implementasi perjanjian Safer, mengatakan bahwa pada tahun 2020, air bocor ke dalam kapal tanker, yang bisa menyebabkan tenggelamnya kapal, tetapi angkatan laut Yaman menyelamatkannya.
Baca Juga : Suriah Tahu Bagaimana Memilih Teman
Brigadir Jenderal Mansour Al-Saadi, Kepala Staf Angkatan Laut Angkatan Darat Yaman mengatakan, pada 28 Mei 2020, tim kami melihat air bocor ke ruang mesin di kedalaman 12 meter, sehingga situasinya sangat berbahaya.
Dia menambahkan: Rencana penyelamatan mencakup 3 langkah untuk mencegah kebocoran sementara, menutup sepenuhnya saluran masuk air dan mengeluarkan air dari lambung kapal di kedalaman 13 meter.
Al-Saadi melanjutkan:
Koalisi agresor Saudi-Amerika telah memperburuk situasi kapal dengan menghentikan pembayaran biaya perawatan, terutama karena blokade terhadap Yaman membuat sangat sulit untuk menyelamatkan kapal dari tenggelam.
Baca Juga : 20 Tentara Suriah Tewas dalam Serangan ISIS
Hossein Al-Azzi , Wakil Menteri Luar Negeri Yaman, juga menunjukkan bahwa pada saat masyarakat Yaman menyelamatkan dunia dari bencana maritim, Dewan Keamanan berusaha mengutuk para penyelamat dan pemerintah Sana’a, jadi Angkatan Laut Sana’a adalah katup pengaman untuk keamanan laut dan lingkungan hidup, itu adalah kehidupan Laut Merah.