Angkatan Bersenjata Yaman Siap untuk Pertempuran yang Lebih Luas

Angkatan Bersenjata Yaman Siap untuk Pertempuran yang Lebih Luas

Sana’a, Purna Warta Wakil Perdana Menteri untuk urusan keamanan dan pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman pada Rabu malam (21/9) dalam menanggapi parade militer besar yang diadakan di Sana’a, dia menekankan bahwa saat ini angkatan bersenjata Yaman siap untuk pertempuran yang lebih luas.

Menurut laporan kantor berita al-Masirah, Letnan Jenderal Jalal Al-Rowaishan, Wakil Perdana Menteri untuk urusan keamanan dan pertahanan Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman menambahkan: Senjata kami telah mencapai keseimbangan teror dengan musuh, dan keamanan Yaman saat ini merupakan faktor yang berpengaruh dalam keamanan regional dan internasional.

Baca Juga : Kudeta di Dalam Kelompok Jabhat Al-Nusra

Dia menjelaskan: Kami menghadapi agresor yang hanya memahami bahasa kekuatan, dan tingkat pencegahan yang telah dicapai pasukan kami cukup untuk menghentikan agresi dan mengakhiri pengepungan. Dan tentara kami menekankan kesiapannya untuk membela Yaman sebagai hak yang sah dengan mengadakan parade hari ini.

Al-Rowaishan melanjutkan dengan menyatakan bahwa Yaman menjamin keamanan navigasi dan selat laut serta tertarik untuk membangun keamanan di Laut Merah, Al-Rowaishan menekankan: Hanya rakyat Yaman yang dapat memecahkan masalah Yaman dan sejarah menegaskan bahwa rakyat Yaman tidak menerima para agresor dan para penjajah.

Wakil Perdana Menteri Urusan Keamanan dan Pertahanan Yaman tersebut juga mengatakan bahwa setelah 8 tahun agresi dan pengepungan yang tidak adil terhadap kami, melalui parade militer ini kami mengatakan bahwa kami hadir di level tertinggi untuk membela negara kami dan terus membela negara dan rakyat dengan segenap kekuatan kami, dan ini adalah pesan dari parade militer hari ini.

Pada hari Rabu (21/9), pada kesempatan peringatan revolusi 21 September, tentara Yaman menarik garis baru untuk koalisi agresor Saudi dengan meluncurkan rudal-rudal canggih baru buatan dalam negeri sendiri.

Baca Juga : Pidato Raisi di PBB Tuntut Peradilan Semestinya atas Kematian Qasim Soleimani

Rudal jarak jauh yang diluncurkan termasuk rudal “Hatem”, “Miraj”, “Falaq”, “Karar” dan “Quds 3” serta beberapa rudal laut dan udara.

Pada tahun 2014, rakyat Yaman memulai serangkaian protes atas ketidakmampuan pemerintah Abdurabuh Mansour Hadi – presiden Yaman yang mengundurkan diri – dalam mengelola urusan negara, yang akhirnya pada tanggal 21 September 2014, mereka memasuki kota Sana’a bersama dengan gerakan Ansarullah dan mengambil alih kekuasaan serta menyingkirkan Abdurabuh Mansour Hadi.

Namun Arab Saudi, pada tanggal 26 Maret 2015 dalam bentuk koalisi beberapa negara Arab, termasuk UEA, dan dengan bantuan dan lampu hijau Amerika Serikat, memulai serangan besar-besaran terhadap Yaman – negara Arab termiskin – dengan dalih ingin mengembalikan Abdurabuh Mansour Hadi, presiden Yaman yang mengundurkan diri dan buron, ke tampuk kekuasaan untuk memenuhi tujuan dan ambisi politiknya. Namun dalam bayang-bayang perlawanan berani rakyat Yaman dan angkatan bersenjata dan misil khusus serta operasi drone mereka, koalisi Saudi gagal mencapai tujuannya dan terpaksa menerima gencatan senjata.

Baca Juga : Revolusi Rakyat 21 September Mulai Era Baru Kebebasan dan Kemerdekaan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *