Sana’a, Purna Warta – Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, hari Kamis (22/12) bertemu dengan delegasi dari kantor Sultan Oman, Haytham Bin Tariq, yang telah melakukan perjalanan ke Yaman untuk berunding dengan otoritas Sana’a dan membangun perdamaian.
Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman mengatakan jika tuntutan rakyat Yaman tidak dipenuhi, tidak akan ada gencatan senjata. Tuntutan itu termasuk pembayaran gaji pegawai pemerintah melalui sumber minyak dan gas Yaman.
Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, menjadi tuan rumah delegasi Oman yang saat ini berada di Sana’a untuk membahas gencatan senjata.
Kantor berita resmi Yaman (Saba) melaporkan bahwa Al-Mashat menekankan dalam pertemuan ini bahwa Yaman menginginkan perdamaian yang adil dan terhormat yang akan membawa stabilitas dan kenyamanan bagi rakyat Yaman dan kawasan.
Dia melanjutkan: Jika tuntutan rakyat Yaman tidak dipenuhi dengan adil, tidak akan ada gencatan senjata. Tuntutan itu termasuk pembayaran gaji pegawai pemerintah melalui sumber daya minyak dan gas Yaman dan termasuk pembukaan kembali semua bandara dan pelabuhan.
Al-Mashat menyatakan bahwa tidak ada penarikan terkait dukungan sumber daya minyak dan gas rakyat Yaman dan juga menjelaskan: Kami menghargai upaya saudara-saudara Oman dan peran positif mereka dalam mewujudkan perdamaian terhormat yang dicari oleh seluruh rakyat Yaman.
Pejabat Yaman ini, sambil mengungkapkan rasa muaknya atas peran negatif yang dimainkan oleh Amerika Serikat dan Inggris di Yaman, serta pendampingan terhadap utusan PBB dengan propaganda menyesatkan dari kedua negara ini, memperingatkan para agresor: Kesabaran rakyat Yaman tidak akan tanpa batas akhir. Rakyat Yaman mungkin harus mengambil tindakan untuk melindungi kepentingan mereka.
Rabu lalu (21 Desember), delegasi dari kantor Sultan Oman, Haytham bin Tariq tiba di Yaman untuk bernegosiasi dengan otoritas Sana’a. Delegasi Oman menyampaikan usulan dalam pertemuan dengan otoritas Yaman untuk memperpanjang gencatan senjata di Yaman dan berkonsultasi untuk pembentukan perdamaian yang komprehensif.