Sana’a, Purna Warta – Kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, yang menjadi tuan rumah utusan khusus PBB, menekankan bahwa jika Yaman memasuki konflik dan ketegangan baru, Amerika dan Inggris tidak akan selamat.
Pada Senin sore, Hans Grundberg, utusan khusus PBB untuk urusan Yaman, mengunjungi Mehdi Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman, dan membahas perkembangan terakhir terkait penyelesaian krisis di negara ini.
Baca Juga : Dimulainya Pertemuan Menteri Luar Negeri 5 Negara Arab di Yordania
Dalam pertemuan ini Al-Mashat mengatakan: Apa yang terjadi telah membuktikan bahwa Amerika Serikat dan Inggris menghalangi segala upaya untuk mewujudkan perdamaian di Yaman, dan hal ini disebabkan oleh kepentingan ekonomi dan politik kedua negara tersebut. Setiap kali kami mencapai kesepakatan, Amerika Serikat mengirimkan utusannya ke wilayah dan menggagalkan upaya ini.
Peran Amerika dalam agresi, pengepungan, pemotongan gaji para pegawai pemerintah dan upaya menggagalkan perdamaian di Yaman menunjukkan bahwa negara ini adalah penyebab masalah Yaman.
Sambil memperingatkan upaya Amerika dan Inggris untuk menciptakan ketegangan di Yaman, ia menekankan: Jika ketegangan di Yaman terjadi lagi, itu akan merugikan seluruh dunia. Kami tidak akan menerima bahwa Yaman memasuki ketegangan baru dan tidak akan membiarkan Amerika serta Inggris selamat.
Al-Mashat, sambil menyatakan kesiapan Yaman untuk perdamaian dan perang pada saat yang sama, dia mengatakan: Kami berada dalam posisi membela negara, kebebasan dan kemerdekaan kami. Semua klaim Amerika Serikat dan Inggris serta para separatis telah dibatalkan, dan ini menunjukkan bahwa persatuan di Yaman bukanlah politik, melainkan kerakyatan.
Dalam pertemuan pada 16 April bulan lalu, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman memberi tahu para pemimpin negara tentang negosiasi yang dilakukan dengan delegasi Arab Saudi dan dengan mediasi Oman.
Dengan menyatakan bahwa putaran negosiasi baru dijadwalkan akan diadakan setelah Idul Fitri, Al-Mashat menambahkan: Jika koalisi Saudi, yang dibelakangnya adalah Amerika Serikat, berpikir untuk melanjutkan konflik militer dan menghalangi proses perdamaian, maka harus diketahui bahwa Yaman berada di atas angin.
Baca Juga : Tentara Inggris Tembaki Kapal Yaman
Baru-baru ini, delegasi resmi dari Arab Saudi dan Oman tiba di Sana’a untuk merundingkan kasus pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Yaman.
Ini merupakan kunjungan pertama delegasi Arab Saudi ke Sana’a sejak awal perang habis-habisan melawan Yaman yang dimulai pada 26 Maret 2015 dan menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa bagi rakyat Yaman. Perang ini telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan menelan biaya puluhan miliar dolar bagi perekonomian negara.