Al-Mashat: Amerika Berupaya Halangi Proses Perdamaian Yaman

Al-Mashat: Amerika Berupaya Halangi Proses Perdamaian Yaman

Sana’a, Purna Warta Mahdi al-Mashat, ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman, mengatakan pada Kamis malam (20/4) bahwa Amerika Serikat sedang berusaha menghalangi proses perdamaian Yaman.

Baca Juga : Era Ketergantungan Yaman pada Arab Saudi telah Berakhir

Dalam pesan ucapan selamatnya kepada pemimpin revolusi Yaman dan rakyat negara ini pada kesempatan Idul Fitri, Al-Mashat, tentang negosiasi dengan delegasi Arab Saudi mengatakan: Dalam negosiasi ini, yang dilakukan dengan mediasi Oman, kami menekankan untuk mematuhi hak sah kami atas kebebasan dan kemerdekaan, menghentikan perang, membatalkan blokade darat, laut, dan udara, serta membayar gaji para pegawai pemerintah dari pendapatan minyak dan gas.

Baru-baru ini, delegasi resmi dari Arab Saudi dan Oman tiba di Sana’a untuk menyelidiki kasus pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Yaman. Ini adalah kunjungan pertama delegasi Arab Saudi ke Sana’a sejak awal perang habis-habisan melawan Yaman, yang dimulai pada Maret 2015 dan menimbulkan banyak kerugian dan korban jiwa bagi rakyat Yaman. Perang ini telah menewaskan ratusan ribu orang Yaman dan menelan biaya puluhan miliar dolar bagi perekonomian negara.

Pejabat Yaman ini, sambil mengkritik peran destruktif Amerika Serikat dalam negosiasi ini, menekankan: Amerika Serikat berusaha untuk mengalahkan upaya perdamaian dan tidak ingin kasus kemanusiaan diselesaikan. Bukan kepentingan Riyadh dan kawasan untuk menyerah pada tekanan Amerika Serikat. Menyerah pada tekanan-tekanan ini akan merugikan negara-negara agresor dan hasilnya adalah kehancuran dan instabilitas.

Baca Juga : Undangan Presiden Iran Kepada Ketua Dewan Politik Tertinggi Yaman untuk Kunjungi Iran

Al Mashat menekankan: Satu-satunya akibat dari menyerah pada tekanan Amerika adalah kehancuran dan ketidakstabilan.

Sebelumnya, Mohammad Al-Bukhaiti, anggota biro politik Gerakan Ansarullah Yaman, menekankan bahwa Amerika, Inggris, dan Israel marah pada konvergensi apa pun di kawasan dan kedekatan Riyadh dan Sana’a, serta karena alasan ini, mereka melakukan upaya maksimal mereka untuk mencegah rekonsiliasi di kawasan.

Saluran berita Al-Masirah melaporkan dengan mengutip Al-Mashat, kepala Dewan Politik Tertinggi Yaman yang mengatakan bahwa kami berjanji kepada para tawanan bahwa kami akan melakukan yang terbaik agar seluruh tawanan sampai tawanan yang terakhir dibebaskan dengan cara apa pun. Kami tidak akan mengurangi hak kalian dan kami tidak akan membiarkan musuh mengabaikan hak kalian.

Saat mengumumkan dukungan baru untuk bangsa dan isu Palestina, dia mengatakan: Kami meminta negara-negara Arab dan Islam untuk memasukkan permusuhan dengan Zionis Israel dan Amerika dalam kurikulum mereka. Kami juga meminta negara-negara Arab dan Islam untuk mengembargo barang-barang produk Amerika dan Israel serta mendukung perlawanan Palestina.

Baca Juga : Suriah Tuntut Penarikan Segera Pasukan Amerika dari Negaranya

Di akhir, Mehdi Al-Mashat meminta negara-negara yang menormalkan hubungan mereka dengan rezim Zionis Israel untuk merevisi perhitungan mereka dan memutuskan hubungan dengan rezim ini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *