Sana’a, Purna Warta – Di berbagai wilayah provinsi Al-Hudaidah Yaman, setelah shalat Jumat, aksi unjuk rasa diadakan dengan tema “Identitas Iman kami adalah kebanggaan kami dan Palestina adalah tujuan kami”.
Dalam upacara ini, para peserta dari berbagai daerah di provinsi Al-Hudaidah Yaman mendeklarasikan kepatuhan mereka pada “identitas iman” yang menjadi kebanggaan seluruh rakyat Yaman yang bebas dan memperbaharui janji setia mereka.
Baca Juga : Karena Turki, Bencana Pangan dan Lingkungan Ancam Jutaan Warga Suriah
Warga Yaman menganggap Palestina sebagai masalah utama bagi semua orang bebas dan untuk mempertahankan cita-cita dan melestarikan tempat-tempat suci sebagai hak rakyat Palestina yang tidak dapat dicabut. Mereka juga meminta para penguasa dan bangsa Arab untuk bangga dengan nasionalisme mereka dan agama Islam serta menghindari kelalaian yang menimbulkan skandal dan aib bagi semua bangsa.
Dalam pidato yang dibacakan dalam upacara ini, dibahas konspirasi dan rencana yang menargetkan keyakinan dan agama bangsa.
Juga ditunjukkan bahwa dalam menghadapi persekongkolan musuh ini dibutuhkan penguatan hubungan setiap individu dengan Kitab Allah dan Nabi Suci Muhammad (saw) dan untuk memperbaiki situasi umat saat ini dan persatuan di antara bagian-bagian umat yang telah terpecah belah.
Ceramah-ceramah ini dikhususkan untuk makna dan konsep yang mendalam tentang menghidupkan kembali hari-hari Jumat di bulan suci Rajab, yang memperkuat identitas keagamaan masyarakat Yaman dan ciri khas mereka;
Dalam hal ini, perkataan dan sabda Nabi Muhammad (saw) bersinar sebagai medali kehormatan bagi mereka, yang mengatakan:
“الْإِيمَانُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ.”
(Iman adalah Yaman dan kebijaksanaan adalah Yaman).
Baca Juga : 63 Pelanggaran Agresor AS-Saudi Tercatat di Al-Hudaidah
Dalam pernyataan yang disampaikan oleh para peserta, negara-negara Arab dan Islam diminta untuk meninggalkan situasi yang memalukan saat ini, memobilisasi kekuatan mereka dengan tekad, dan bekerja untuk mendukung rakyat Palestina dalam membebaskan tanah mereka dan mendirikan negara Palestina dengan Kota Al-Quds sebagai ibukotanya.
Dalam pernyataan ini, kebisuan yang memalukan dari sebagian besar rezim Arab mengenai kejahatan musuh Zionis Israel terhadap bangsa Palestina dan hal-hal yang disucikan oleh Islam dan langkah yang diambil oleh beberapa pemimpin negara Arab yang berkompromi untuk menormalisasi hubungan dengan musuh Zionis Israel dikecam.
Juga, sebuah pesan ditujukan kepada bangsa dan rezim yang menormalisasi hubungan dengan rezim pendudukan Zionis Israel mengenai pentingnya mendukung bangsa Palestina dan tujuan mereka yang adil.
Dalam pernyataan-pernyataan ini disebutkan:
Terlepas dari tindakan agresif musuh dan pengepungan, rakyat Al-Hudaidah tetap berdiri di samping bangsa Palestina dan tujuan mereka yang adil, dan Palestina adalah tujuan pertama dan utama bangsa ini.
Baca Juga : Turki: Kami Akan Segera Adakan Pertemuan dengan Rusia dan Suriah
Warga Al-Hudaidah mengumumkan: Aliansi untuk mendukung perlawanan di negara-negara kawasan adalah satu-satunya pilihan untuk memperkuat stabilitas bangsa Palestina dan mendukung perjuangan mereka hingga pembebasan tanah mereka dan pengusiran penjajah Zionis Israel.
Dalam pernyataan tersebut, para peserta menyerukan untuk “melanjutkan kebangkitan identitas keimanan, melakukan kegiatan yang mendasar di bidang ini, mempromosikan budaya Al-Qur’an dan meningkatkan program dan kegiatan budaya yang bersumber dari Kitab Allah.”