Sana’a, Purna Warta – Pemimpin Ansarullah dalam sebuah pernyataan menyebutkan bahwa rezim Saudi tidak menghormati kesucian umat Islam.
Pemimpin Ansarullah Yaman mengucapkan selamat kepada rakyat Yaman pada Idul Adha dalam sebuah pesan yang dikeluarkan pada kesempatan Idul Adha.
Sayyid Abdul Malik Badruddin al-Houthi mengatakan dalam sebuah pesan pada kesempatan Idul Adha dan disiarkan di jaringan Al-Masirah, “Hari Raya ini datang di saat bangsa kita sedang mengalami kondisi sulit, tantangan besar dan peristiwa sulit tahun ini.”
Baca Juga : Peran Rusia dalam Kegagalan Rezim Zionis Menyerang Aleppo
Menurut Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, umat Islam memiliki kunci untuk keluar darinya dan unsur-unsur kekuatannya sebanyak bahaya, masalah dan tantangan yang dihadapinya.
Pemimpin Ansarullah Yaman menambahkan, “Umat Islam dapat menemukan jalan keselamatan dengan kembali kepada Allah dalam amal.”
Dia menekankan di bagian lain dari pidatonya, “Idul Adha adalah peringatan abadi penyerahan mutlak kepada perintah ilahi dan kesiapan penuh untuk berkurban. Idul Adha, selain ritual kebenaran, di dalamnya mengandung pelajaran-pelajaran yang dapat menginspirasi ummat dalam tekad dan pemanfaatan cahaya ilahi.”
Dia mengutuk tindakan Saudi dalam melarang masuknya jemaah haji dari berbagai negara di dunia dan mengatakan, “Sangat disayangkan bahwa rezim penindas Saudi untuk tahun kedua secara berturut-turut melarang dunia Islam untuk haji.”
Baca Juga : Reaksi Resmi Pertama Suriah terhadap Agresi Rezim Zionis Baru-Baru Ini
Menurut pemimpin Ansarullah, rezim Saudi melarang masuknya Muslim dari berbagai negara di dunia dan puas dengan kehadiran simbolis dan terbatas dari dalam Arab Saudi Ini jelas kontradiksi dengan teks Al-Qur’an.
Dia menekankan, “Apa yang telah dilakukan oleh rezim Saudi adalah pelanggaran yang jelas terhadap prinsip-prinsip haji, yang oleh Allah disebut sebagai kewajiban Islam dan universal.”
Di bagian lain pidatonya, Abdul Malik Badruddin Al-Houthi mengatakan, “Sementara itu, kita menyaksikan bahwa Masjidil Haram kosong dari jemaah haji, rezim Saudi terus mengadakan konser menjijikkan dan perkumpulan yang dipenuhi hura-hura dan kefasadan.”
Layanan dan fasilitas yang disediakan rezim Saudi untuk konser menjijikkan ini,
mengungkap wajah asli dan kecenderungan nyata rezim tersebut.
Baca Juga : Terungkap! Inggris Gelontorkan Dana Rp. 7 Triliun untuk Teroris demi Penggulingan di Suriah
Dia menambahkan dalam menjelaskan posisi ini, “Rezim Saudi yang menyimpang tidak menunjukkan rasa hormat terhadap perasaan suci umat Islam dan tidak menghormati kesucian pilar besar Islam.”
Rezim Saudi tidak menghormati umat Islam, yang memiliki hak untuk melakukan tugas ini di tempat-tempat sucinya. Padahal tempat-tempat ini sejatinya tidak milik Saudi.
Tindakan kejam rezim Saudi dalam melarang masuknya jemaah haji dari seluruh dunia adalah salah satu kejahatan besar yang dilakukan rezim ini dalam bentuk peran destruktifnya terhadap umat Islam.
Pemimpin Yaman menekankan, “Kejahatan lain yang dilakukan oleh rezim Saudi untuk melayani musuh-musuh umat adalah agresi terus-menerus di bawah pengawasan Amerika Serikat dan Inggris terhadap Muslim dan negara tercinta Yaman.”
Baca Juga : Pasukan Yaman Capai Kemenangan Besar
Para agresor melakukan kejahatan terburuk terhadap bangsa kita dengan mengepung dan mencegah datangnya makanan, obat-obatan, bahan bakar dan kebutuhan hidup lainnya.
Rezim Saudi, didampingi oleh UEA dan sekutunya, mengambil langkah-langkah untuk melayani musuh-musuh umat Islam dan memajukan konspirasi mereka melawan negara-negara lain, dari Palestina ke Bahrain, dan dari Suriah ke Irak dan negara-negara lainnya.
Abdul Malik Badruddin Al-Houthi juga mengatakan di akhir pesannya, “Saya menyerukan kepada rakyat Yaman yang terkasih untuk terus mendukung garis depan perjuangan dengan harta dan kekuatan untuk melawan agresi yang berkelanjutan terhadap negara kita.”
Baca Juga : Serangan Udara Saudi ke Tiga Provinsi Penting Yaman
Saya juga mengucapkan selamat atas kemenangan besar yang telah Allah berikan kepada kita di provinsi al-Bayda dan di tempat-tempat lainnya.
Kemenangan ini merupakan simbol penting dan jelas dari hasil besar kesabaran, pengorbanan dan tanggung jawab.