Sana’a, Purna Warta – Pemimpin Ansarullah Yaman Mengatakan, “Kegiatan protes mahasiswa yang damai telah mempermalukan pemerintah Amerika dan membuktikan klaim mereka salah.”
Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, pemimpin Ansarullah Yaman, mengatakan dalam pidatonya hari Kamis: “Sejak dua minggu lalu, aktivitas kemahasiswaan telah dimulai di 79 universitas di Amerika, dan kini aktivitas kemahasiswaan yang damai ini semakin berkembang dan telah mempermalukan pihak berwenang Amerika dan membuktikan bahwa klaim mereka tidak benar.”
Baca Juga : Trauma, Tentara Israel Buka-Bukaan Rekrutmen Paksa IDF
Dia menambahkan: “Kegiatan mahasiswa menyerukan diakhirinya agresi terhadap Gaza. Memborgol dan menghina perempuan berpangkat profesor adalah tanda pengabaian Amerika atas hak dan kebebasan.”
Sayyid Al-Houthi melanjutkan: “Amerika menggunakan helikopter dan peluru plastik di beberapa universitas untuk menciptakan teror di kalangan mahasiswa. Amerika mendukung rezim Zionis Israel tanpa aturan apapun.”
Pemimpin Ansarullah Yaman berkata: “Serangan roket yang terus berlanjut dari Gaza hingga Ashkelon mengejutkan Amerika dan Israel.”
Dia juga menyebutkan: “Kelanjutan operasi Hizbullah di Lebanon mempunyai dampak kuantitatif dan kualitatif terhadap kemampuan musuh Zionis Israel. Di sisi lain, dampak yang jelas dari operasi di front Yaman di Umm Al-Rasharash dan operasi Laut Merah telah ditentukan.”
Sayyid Al-Houthi melanjutkan: “Minggu ini kami melakukan 8 operasi di Teluk Aden, Laut Arab, Samudera Hindia dan Palestina bagian selatan. Operasi kedelapan dilakukan dengan 33 rudal balistik dan jelajah serta drone. Kami menargetkan 6 kapal yang berhubungan dengan Zionis Israel, Amerika dan Inggris.”
Baca Juga : Perlawanan Islam Bahrain Serang Pelabuhan Eilat Israel dalam Serangan Bersejarah
Dia menambahkan: “Sejauh ini, kami telah menargetkan 107 kapal yang terkait dengan musuh Zionis Israel dan Amerika. Sejak operasi Badai Aqsa, perlawanan Yaman telah dilakukan sebanyak 156 operasi di laut dan selatan Palestina. Operasi perlawanan Yaman terhadap kapal musuh telah dilakukan dengan 606 rudal dan drone. Kami menembak jatuh drone MQ9 Amerika di langit Sa’dah.”
Pemimpin Ansarullah Yaman menunjukkan: “Musuh khawatir dengan operasi perlawanan Yaman di Samudera Hindia. Pers Amerika dan Inggris melaporkan kemampuan Yaman karena takut terhadap musuh. Musuh telah sampai pada kesimpulan bahwa mereka berjuang tanpa hasil dan hanya menghabiskan biaya selangit.”