Al-Houthi: Musuh Lakukan Genosida ketika Menginvasi Yaman

Al-Houthi: Musuh Lakukan Genosida ketika Menginvasi Yaman

Sana’a, Purna Warta Dalam sebuah pidatonya di sebuah kesempatan, pemimpin Ansarullah Yaman menyebutkan bahwa musuh telah melakukan genosida ketika mereka menginvasi tanah Yaman.

Dalam sebuah pidato pada peringatan kesyahidan syahid Saleh Al-Samad, Sayyid Abdul Malik Al-Houthi mengatakan bahwa Syahid ini, terlepas dari kenyataan bahwa beliau adalah kepala Dewan Kebijakan Tertinggi, tapi beliau memiliki semangat seorang prajurit. Beliau selalu berpikir untuk melayani rakyat dan memiliki hubungan yang kuat dengan rakyat serta memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menciptakan persatuan bangsa.

Baca Juga : Kepala Nuklir Iran: IAEA Tidak Punya Alasan untuk Mengadopsi Resolusi Anti-Iran

Dia menambahkan: Peringatan tahunan Syahid Samad sebenarnya adalah simbol stabilitas. Ketertindasan syahid Al-Samad adalah pengingat ketertindasan bangsa kita tercinta.

*Musuh melakukan genosida di Yaman

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menggambarkan semua tindakan musuh sebagai brutal dan kriminal, sedemikian rupa sehingga masalah ini menjadi jelas bagi kalangan internasional. Dalam agresi brutal musuh, puluhan ribu orang Yaman terbunuh dan musuh melakukan genosida. Mereka menargetkan Yaman, tidak ada yang bisa membenarkan kejahatan brutal dalam agresi ini.

Sayyid Al-Houthi menambahkan: Siapa pun yang memiliki hati nurani dan memiliki nilai-nilai kemanusiaan harus mengambil sikap atas kejahatan biadab yang dilakukan terhadap kita. Rasa sakit dan malapetaka terburuk yang menimpa bangsa kita akibat blokade dan embargo adalah masalah kesehatan dan medis. Semakin koalisi agresor mencoba melemahkan rakyat kita, rakyat ini semakin kuat.

Pemimpin Ansarullah Yaman mengatakan: Musuh terus bersekongkol untuk memecah belah Yaman. Koalisi agresor berpikir bahwa dengan mengincar syahid yang terhormat ini, akan menciptakan kekosongan dan mencapai tujuannya. Sebagai hasil dari pertempuran tersebut, kita dapat mempertahankan kedalaman strategis perbatasan negara kita.

*Peran kunci Amerika dalam agresi melawan Yaman

Sayyid Al-Houthi melanjutkan: Amerika Serikat selalu memainkan peran kunci dalam agresi terhadap Yaman dan otoritas Arab Saudi dan UEA adalah pelaksana konspirasi ini. Amerika dan tentara bayarannya di kawasan berharap untuk memaksa rakyat Yaman menyerah dengan menargetkan syahid Al-Samad. Musuh bahkan menargetkan upacara pemakaman Al-Samad dengan pengeboman udara untuk mencegah diadakannya upacara ini. Namun upaya musuh untuk mematahkan semangat rakyat Yaman menuai kegagalan.

Pemimpin Ansarullah Yaman juga mencatat: Kita harus mengupayakan keharmonisan antara opini publik di tingkat komunitas dan memperkuat identitas keimanan masyarakat kita. Dalam hal ini, para syuhada adalah teladan terbaik bagi manusia dan kita di bidang pengorbanan. Pada tahap saat ini, pembicaraan antar pihak sedang berlangsung dengan mediasi Oman; Tanggung jawab perang ini dan dampaknya yang menghancurkan terletak pada koalisi agresor karena mereka adalah agresor dan pemrakarsa agresi terhadap wilayah Yaman.

Baca Juga : Diam atas Kejahatan Sistematis Israel terhadap Palestina, Iran Kecam Komunitas Internasional 

*Amerika mendapat manfaat dari kelanjutan perang melawan Yaman

Sayyid Abdul Malik Al-Houthi menyatakan: Amerika mendapat manfaat dari kelanjutan perang melawan Yaman karena perang ini mendatangkan keuntungan finansial dari penjualan senjata dan melaksanakan rencananya untuk menghancurkan kawasan. Jika Arab Saudi, UEA, dan tentara bayaran mereka mendominasi kota atau provinsi di Yaman, mereka akan segera menyerahkannya kepada Amerika untuk membangun pangkalan di sana. Washington berusaha menduduki wilayah Yaman dengan sekuat tenaga dan berusaha menghalangi upaya mediasi Oman, itulah sebabnya koalisi agresor ragu-ragu dalam mewujudkan tuntutan rakyat Yaman.

Sayyid menambahkan: Terlepas dari besarnya kekuatan musuh (koalisi agresor Saudi) dan fasilitas militer yang dimilikinya, Yaman mampu mempertahankan kedalaman strategis negara mereka. Semakin koalisi agresor berusaha melemahkan bangsa kita dan mengerahkan seluruh kemampuan militernya, musuh menghadapi peningkatan kekuatan militer kita.

*Orang-orang Asing harus meninggalkan negara kita

Sekjen Gerakan Ansarullah Yaman mengingatkan: Kita memiliki hak untuk memperlakukan setiap kehadiran pasukan bersenjata asing di Yaman sebagai pendudukan. Orang-orang asing harus meninggalkan negara kita. Kita menekankan hak hukum kita dan masalah yang adil dan kita tidak akan mentolerir kelanjutan pengepungan dan pendudukan. Dengan segala pilihan, kita berusaha mengusir para agresor dari negara kita, baik di darat, di laut, atau di langit.

*Menuduh Iran bermusuhan dengan orang Arab dan menyebut “musuh Israel” sebagai teman; Ini adalah kekeliruan besar!

Di bagian lain dari pidato ini, Sayyid Abdul Malik Al-Houthi, mengacu pada pentingnya masalah Palestina, mengatakan: Palestina adalah bagian dari umat Islam, meskipun kondisi dan penderitaan yang kami hadapi, kami menganggap diri kami sebagai bangsa Palestina. Apa yang terjadi di Palestina adalah skandal bagi Barat.

Sayyid menyebut bangsa Palestina sebagai bangsa yang tertindas dan mengatakan bahwa Amerika memiliki andil dalam penindasan yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina. Penderitaan rakyat Palestina aib bagi mereka yang berusaha menormalkan hubungan dengan rezim Israel. Bangsa-bangsa lain harus memperhatikan masalah Palestina.

Pemimpin Ansarullah Yaman menganggap bahwa merupakan kekeliruan besar Iran dituduh bermusuhan dengan bangsa Arab dan Israel yang merupakan musuh ditampilkan sebagai teman.

Baca Juga : Pemimpin Iran: Pentingnya IRGC untuk Meningkatkan Kekuatan Militer

Sayyid juga menjelaskan bahwa Israel telah membunuh rakyat Arab dan menghina kehormatan mereka, serta kehadirannya di kawasan juga merugikan mereka dan menjarah tanah dan kekayaan mereka. Israel adalah musuh yang sebenarnya bagi seluruh umat Islam dan musuh pertama bangsa Arab.

Mengacu pada normalisasi UEA yang memalukan dengan rezim Zionis Israel, Sayyid Abdul Malik Al-Houthi mengatakan bahwa Israel mengeksploitasi UEA sehingga negara ini menjadi pusat mafia Israel terbesar; Praktik pendidikan Israel terhadap bangsa Arab bersifat provokatif. Sebuah pertanyaan muncul apakah bangsa Arab tidak bertanggung jawab atas Masjid Al-Aqsa dan tempat-tempat suci Islam? Posisi Republik Islam Iran terhadap Palestina merupakan posisi yang terhormat, yang merupakan pendukung terbesar Palestina. Republik Islam Iran juga merupakan pendukung utama Lebanon.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *