Al-Houthi: Kami Terima Perdamaian bukan Menyerah

Al-Houthi: Kami Terima Perdamaian bukan Menyerah

Sana’a, Purna Warta Pemimpin gerakan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi, dengan menjelaskan bahwa kami menerima perdamaian bukan menyerah, mengatakan bahwa musuh berusaha untuk merampas kebebasan dan kemerdekaan umat, yang merupakan salah satu buah terpenting dari Islam, menjadi Islam yang di dalamnya manusia adalah budak dari penindas dan dipermalukan di hadapan para penjahat.

Sayyid Abdul Malik Badruddin Al-Houthi Pemimpin Ansarullah Yaman, Hari ini – Sabtu, 18 Desember – selama pidato pada kesempatan Hari Martir, dia berkata: Orang-orang muslim adalah umat yang dihadapkan pada persekongkolan militer, keamanan, ekonomi, dan perang lunak musuh.

Baca Juga : Partai Sosialis Slovakia Kutuk Tindakan Pemaksaan yang Diberlakukan di Suriah

Al-Houthi menambahkan: Masalah musuh dengan kita adalah bahwa mereka berusaha untuk mematahkan tekad kita melalui agresi, pembunuhan dan perang militer, ekonomi, media dan budaya secara habis-habisan.

Dia menjelaskan bahwa Nilai kesyahidan adalah bahwa terlepas dari tantangannya, hal itu memperkuat kesabaran dan ketahanan kita.

Pemimpin Ansarullah mengatakan bahwa Generasi muda kita saat ini adalah generasi yang mencintai kesyahidan dan oleh karena itu merupakan generasi merdeka yang menolak perbudakan, penghinaan dan ketundukan.

Al-Houthi melanjutkan pidatonya: Musuh melihat bagaimana orang-orang muda kita maju ke garis depan dengan keseriusan, kesabaran dan stabilitas, dan bagaimana mereka menarik posisi heroik di medan perang. Negara-negara di dunia dikejutkan oleh perlawanan dan pengorbanan para pemuda kita di medan perang.

Baca Juga : Protes di Hadhramaut terhadap Pemerintah Hadi

Pemimpin Ansarullah dengan menjelaskan bahwa mati syahid di jalan Allah adalah berkah besar yang diberikan kepada manusia, mengatakan bahwa: Ketika kita bergerak di jalan yang ditentukan oleh Tuhan Yang Maha Esa, kita akan mencapai kemenangan yang pasti dari-Nya.

Al-Houthi melanjutkan: Kekuatan jahat dan penindas tidak membiarkan kita hidup bebas sesuai kehendak Tuhan, jadi kita harus bertindak atas dasar iman dan sebagai bangsa yang mendambakan kebebasan dan kemerdekaan.

Al-Houthi menekankan: Kami menerima perdamaian, tidak menyerah, dan untuk mencapai tujuan ini mereka (agresor) harus mengakhiri agresi mereka, menghentikan pengepungan dan menghentikan pendudukan.

Dia menambahkan: Posisi kami melawan agresi, pendudukan, kejahatan dan pengepungan tidak adil mereka adalah benar, dan karena itu kami terus menentang agresi sebagai tanggung jawab manusia, agama, moral dan sebagai jihad suci.

Baca Juga : Lagi, Pencurian Minyak Suriah oleh Amerika Serikat

Al-Houthi dalam menekankan tentang pembunuhan brutal terhadap warga Yaman dan penargetan mereka oleh para agresor, mengingatkan bahwa pengepungan ini berlanjut selama tujuh tahun berturut-turut, tetapi seluruh dunia memberi tahu UEA dan Arab Saudi bahwa mereka telah gagal menyerang Yaman dan tidak akan mencapai tujuan mereka.

Pemimpin Ansarullah menyebut realisasi tujuan koalisi agresor Saudi tidak mungkin terjadi dan berkata: Terus membela rakyat Yaman adalah posisi yang benar dan bijaksana, dan jika kita menerima perampasan kebebasan, kita tidak menerima perdamaian, tetapi kita telah menyerah.

Dia menekankan bahwa Ansarullah tidak akan menerima kesepakatan dan tawar-menawar di mana pengepungan terhadap rakyat Yaman tetap ada (berlangsung).

Baca Juga : Tentara Suriah Paksa Konvoi Militer AS untuk Mundur

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *