Sana’a, Purna Warta – Muhammad Ali Al-Houthi mengecam keras Amerika karena memveto resolusi gencatan senjata di Gaza, dengan mengatakan bahwa Amerika memotong leher Gaza dari telinga ke telinga.
Baca Juga : Lagi! AS Veto Resolusi Gencatan Senjata DK PBB
Muhammad Ali Al-Houthi, anggota Dewan Politik Tertinggi Yaman, membenarkan bahwa rakyat Yaman bersikeras menggunakan laut Yaman untuk mendukung saudara-saudara mereka di Gaza dan tidak membutuhkan jagung Amerika, yang tidak memungkinkannya masuk ke Gaza.
Al-Houthi menulis dalam tweet di jejaring sosial X: “Amerika tidak punya rasa kemanusiaan dan hati nurani untuk menangisi hal ini. Malam ini, Washington memotong tenggorokan Gaza dari satu pembuluh darah ke pembuluh darah lainnya dengan hak veto!”
Sebelumnya, gerakan perlawanan Islam Palestina Hamas mengecam keras penggunaan veto yang dilakukan Presiden AS Joe Biden terhadap rancangan resolusi Aljazair di Dewan Keamanan.
Hamas mengumumkan dalam sebuah pernyataan: “Kegagalan resolusi Aljazair adalah tanda tidak efisiennya kemauan internasional dan sesuai dengan rencana musuh Nazi-Zionis Israel, yang bertujuan untuk membunuh dan menggusur rakyat Palestina.”
Dalam rancangan yang diusulkan, Aljazair telah meminta untuk mengakhiri perang dan mencegah migrasi paksa warga Palestina. Gencatan senjata segera diserukan karena alasan kemanusiaan dan pengungsian.
Baca Juga : Agresi Baru Amerika-Inggris di Yaman Barat
Hamas menjelaskan: “Posisi Amerika Serikat adalah lampu hijau bagi (musuh) Zionis Israel untuk melakukan lebih banyak pembantaian, membunuh orang-orang yang tidak berdaya melalui pemboman dan kelaparan, serta merupakan kemitraan langsung dalam perang pemusnahan yang dilakukan terhadap anak-anak dan warga sipil yang tidak berdaya di Jalur Gaza.”