Aksi Protes Para Pekerja di Kota Aden

Sana’a, Purna Warta – Para pekerja dari Perusahaan Pelabuhan Teluk Aden mengadakan protes pada hari Minggu di depan pengadilan di kota Aden, Yaman selatan, untuk menuntut keadilan dan pengembalian tanah kompensasi mereka.

Baca juga: Pasukan Israel akan Berada Di Suriah dalam Waktu yang Tak Terbatas

Para pengunjuk rasa mengangkat spanduk di depan pengadilan dengan slogan-slogan yang menyerukan keadilan, termasuk “Kami, rakyat Aden, tidak akan tunduk pada favoritisme dan kekuasaan para eksploitator tanah” serta “Tidak untuk penundaan dan kelambanan; kami adalah pemilik sah, dan kami akan merebut hak kami dengan kekuatan hukum,” selain juga menuntut pertanggungjawaban pihak yang bertanggung jawab atas manipulasi tanah.

Selama protes, para peserta unjuk rasa menegaskan tekad mereka untuk mempertahankan hak atas tanah yang dialokasikan kepada mereka pada tahun 1990-an, sebelum tanah tersebut disita untuk kepentingan zona bebas. Mereka menekankan bahwa mereka memiliki dokumen resmi yang membuktikan hak mereka atas tanah tersebut.

Sementara itu, Serikat Pekerja Perusahaan Pelabuhan Teluk Aden lakukan protes mengumumkan penolakannya untuk menghadiri sidang setelah mengajukan permintaan agar divisi yang menangani kasus ini dikeluarkan dari proses peradilan, sebagaimana dinyatakan dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa lalu.

Sebelumnya, protes marah terus berlangsung di Aden dan provinsi-provinsi selatan lainnya selama tiga minggu berturut-turut, yang dipicu oleh ambruknya nilai riyal Yaman Selatan dan kurangnya layanan dasar, serta kenaikan harga.

Selain itu, telah terjadi perampokan yang meluas serta pengambilalihan tanah negara, properti, dan institusi resmi untuk kepentingan orang-orang yang dekat dengan kepala STC.

Minggu lalu, ratusan pemuda dari Aden turun ke jalan menuntut agar pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi meninggalkan wilayah tersebut.

Baca juga: Mesir Undang Ahmad Al-Shar’a untuk Hadir dalam KTT Liga Arab

Rashad Al-Alimi, Pemimpin Yaman yang dipilih oleh koalisi Arab Saudi, meninggalkan Aden dan lebih fokus pada pembuatan keputusan sepihak terkait penunjukan tanpa berkonsultasi atau mencapai kesepakatan dengan anggota lainnya.

Dia juga menunjukkan bahwa STC memikul sebagian tanggung jawab atas memburuknya kondisi ekonomi dan layanan di Aden dan wilayah selatan lainnya, sambil mengakui penurunan popularitasnya di kalangan basis massa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *